Sementara itu Kavia Ainur Rohma warga Perumahan New Puri Kartika Asri Blok M1-28 Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ini. Turut menjadi korban tragedi Kanjuruhan menceritakan kalau dirinya masih trauma dengan kejadian tersebut.
Kevia mengaku jadi trauma berat keramaian, dirinya lebih memilih untuk menyendiri dan menghindari keramaian-keramaian. Remaja berusia 18 tahun ini juga menuturkan, begitu trauma ketika melihat video yang berdesak-desakan dan tembakan gas air mata.
"Ngeri-ngeri saja (kalau melihat keramaian), (memilih) menghindar. Trauma mungkin butuh waktu," kata Kevia Naswa Ainur Rohma.
Selain trauma pada psikisnya, Kevia menjelaskan juga sempat kesulitan beraktivitas pergelangan tangan kanannya. Tangan kanan ini seperti kaku dan sulit digerakkan, hal inilah yang membuatnya dibawa pihak keluarga ke sebuah klinik ortopedi di Kota Malang.
"Kalau (efek) gas (air mata) lebih di kulit iritasi, (kondisi mata) normal biasa pandangannya. Saya dikasih obat tetes sama minum untuk nyerinya, sudah semakin membaik, kalau warna merahnya mungkin butuh waktu," paparnya.
Editor : Miftahudin