"Terima kasih kepada seluruh warga Desa Susukan atas dukungannya yang luar biasa. Kemenangan ini bukan hanya milik kami, tapi milik kita semua. Insya Allah, kami akan membawa program yang bermanfaat ke desa ini,”ujar Dian, yang disambut tepuk tangan meriah dari warga.
Acara ini tidak hanya menjadi perayaan kemenangan politik, tetapi juga ajang untuk mempererat silaturahmi antar warga. Suasana kolam penuh dengan sorak sorai dan tawa, mencerminkan semangat kebersamaan yang kental. Anak-anak hingga lansia turut larut dalam euforia, mencoba menangkap ikan yang lincah bergerak di kolam.
Kang Yaya selaku Anggota Fraksi PKS DPRD Kuningan yang dikenal dekat dengan masyarakat, mengapresiasi inisiatif warga Desa Susukan dalam melestarikan tradisi lokal yang kaya akan nilai budaya. Ia menilai tradisi ini lebih dari sekadar hiburan, melainkan simbol solidaritas sosial yang memperkuat hubungan antar warga.
"Tradisi ini harus kita lestarikan. Selain menjadi momen hiburan, ini adalah cara kita menjaga tali silaturahmi. Dengan kegiatan seperti ini, kita bisa saling berkomunikasi, bercanda, dan mempererat persaudaraan,” ujar Kang Yaya dengan penuh semangat, Sabtu (4/1).
Ia juga mendorong agar tradisi ini dijadikan agenda tahunan tidak hanya di Desa Susukan, tetapi juga di desa-desa lain di Kuningan. Menurutnya, pelestarian tradisi seperti ini penting sebagai media pengingat nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong di tengah perubahan zaman.
Acara ditutup dengan pembagian ikan hasil tangkapan kepada warga. Meskipun hanya menggunakan peralatan sederhana, warga pulang dengan senyum lebar dan hasil tangkapan yang cukup untuk dinikmati bersama keluarga.
Ngobeng Balong tidak hanya menjadi simbol pelestarian tradisi lokal, tetapi juga awal yang optimis bagi Kabupaten Kuningan di bawah kepemimpinan Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriana. Warga Desa Susukan berharap, momen kebersamaan ini dapat terus menjadi tradisi yang memperkuat kearifan lokal dan membawa harapan baru bagi masa depan lebih baik.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait