Apalagi kondisi sekarang, Ia mengakui, jika hasil survei cukup kompetitif dengan lawan politiknya. “Survei kita ini cukup kejar-kejaran ya dengan yang lain. Namun yang jelas, kita terus memberikan motivasi kepada seluruh teman-teman untuk terus mendongkrak suara partai,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya menekankan, seluruh potensi kader dan simpatisan secara totalitas turun ke bawah mengambil hati rakyat. Sebab suara rakyat itu menentukan kemenangan partai politik di pemilihan umum.
“Suara yang besar itu ada di tangan rakyat. Maka saya sampaikan kepada teman-teman, agar konsisten sosialisasi program dan visi misi Prabowo-Gibran ke arus bawah. Ini loh sebenarnya bahwa Pak Prabowo punya program luar biasa, sampaikan itu agar masyarakat memilih Prabowo-Gibran,” ujarnya.
Kaitan isu yang dihembuskan soal dugaan pelanggaran HAM kepada Prabowo Subianto, Ia juga memberikan penjelasan. Bahwa itu tidak benar, bahkan selama ini tidak ada permasalahan.
“Jadi itu tidak benar ya, karena sejak 1998 sampai sekarang kan tidak ada masalah, ini harus tahu semuanya. Karena (isu) itu yang dihembuskan di bawah (masyarakat),” katanya.
Termasuk soal isu jika Prabowo terpilih nanti Polri menjadi anak tiri, hal ini langsung dibantah. “Kalau Pak Prabowo jadi presiden lalu (Polri) jadi anak tiri, itu tidak benar. Justru dalam debat kemarin sudah jelas, kalau beliau akan meneruskan UU Kepolisian dan UU TNI, bahwa TNI-Polri berada di bawah Presiden, itu saja,” bebernya.
Terakhir, Ia menekankan, agar seluruh potensi kader dan simpatisan lebih memaksimalkan kerja-kerja politik di lapangan. Sehingga Prabowo-Gibran bisa menang pilpres satu putaran.
“Jadi semua bergerak untuk memenangkan Partai Gerindra di Pemilu 2024, khususnya Prabowo-Gibran satu putaran,” pungkasnya.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait