get app
inews
Aa Text
Read Next : KDM Dipuji Tolak Mobil Dinas Baru, Tina: Mesti Jadi Contoh Para Kepala Daerah

Pendidikan Anak di Barak Militer di Jawa Barat, KPAI Minta Peran Konseling di Sekolah Dimaksimalkan

Rabu, 21 Mei 2025 | 09:07 WIB
header img
I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya

KUNINGAN,INEWS.ID, -  Dari 12 temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada pelatihan pembinaan karakter anak di barak militer ala Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ditemukan permasalahan terkait berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi kesehatan mental anak.

Selain karena pengasuhan keluarga yang lemah, dan terbatasnya sumber daya manusia, salah satu penyebabnya menurut KPAI adalah kekurangan guru BK yang menyebabkan layanan konseling tidak berjalan optimal.

Menanggapi informasi tersebut, pegiat pendidikan sekaligus aktivis bidang kesehatan mental anak dan remaja berbasis hipnosis, I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, menyampaikan pendapatnya.

Bertempat di Hotel Asyana Jakarta, pada Senin (19/05/2025), Dewa baru usai dinyatakan sebagai Asesor BNSP yang kompeten untuk kembali melaksanakan asesmen bidang hipnosis-hipnoterapi untuk 3 tahun ke depan (2025-2028). Ia mengatakan keterampilan hipnosis sangat penting bagi guru BK. Kurikulum pelatihan hipnoterapi pun kini mengacu pada standar yang telah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Dewa menambahkan, keilmuan hipnosis telah terbukti secara ilmiah sangat mendukung optimalisasi konseling bagi guru BK. Kemudian, keterampilan hipnoterapi jika dimiliki oleh seorang guru BK dapat menjadikan mereka selain mampu memberi konseling juga mampu memberikan terapi.

“Hal ini penting, karena berbagai masalah kenakalan anak dan remaja diantaranya dipicu karena adanya luka-luka batin pada diri si anak. Seringkali akar masalah sesungguhnya timbul akibat lingkungan sekitar atau bahkan dari lingkungan terdekatnya. Contohnya seperti bullying di sekolah dan ketidakharmonisan keluarga (ayah bundanya) di rumah,” ujar Dewa.

Ia menjelaskan, kadangkala saat menemui situasi siswa seperti ini, beberapa guru BK dengan kemampuan konselingnya belum sanggup menangani. Jika menguasai keilmuan hipnosis, guru BK tersebut dapat membantu menyelesaikan akar masalah siswa melalui hipnoterapi.

“Semua orang yang tidak memiliki gangguan kemampuan komunikasi dapat mempelajari hipnosis. Artinya para pendidik dan masyarakat peduli pendidikan (Non-Guru BK) pun bisa menggunakan keterampilan hipnosis untuk diperbantukan menjadi pendamping kesehatan mental anak didik di sekolah. Ini mendesak karena terbatasnya keberadaan guru BK seperti yang diungkap oleh KPAI”, sambungnya.

Kabar gembiranya, masyarakat kini terjamin keamanan dan kenyamananya saat menerima layanan bidang hipnosis dan hipnoterapi. Baik itu saat mengikuti pelatihan, maupun ketika mengikuti terapi olah pikir hipnoterapi.

“Para pemberi layanan hipnosis-hipnoterapi, telah distandarisasi kompetensinya dan diakui oleh negara melalui sertifikasi. Kami para Asesor BNSP RI dari LSP Kompeten Hipnotis Indonesia (KHI) bertugas untuk melakukan asesmen kepada SDM yang akan memberi layanan hipnosis-hipnoterapi”, pungkas Dewa.

Sebagai tambahan informasi, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI kembali merekomendasikan kompeten kepada sembilan orang Asesor LSP KHI dari berbagai wilayah di tanah air, di Hotel Asyana Jakarta. Oleh karenanya, Dewa mengajak masyarakat yang ingin memanfaatkan ilmu hipnosis dalam memberikan terapi dapat mendaftar untuk mengikuti sertifikasi melalui Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP) Kompeten Hipnotis Indonesia (KHI).***

Editor : Tarjoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut