Sekda Dian juga menyatakan, bahwa kegiatan Babarit yang bersamaan dengan menyambut Tahun Baru Islam 1446 H, diharapkan menjadi momen bagi umat Muslim untuk melakukan refleksi diri dan mengevaluasi perjalanan spiritual agar menjadi pribadi yang lebih baik.
"Dalam perjalanan ini, semoga kita dapat memahami tiga dimensi waktu, yakni 'nyoreang mangsa ka tukang' (mengenang hari kemarin), 'ngaji diri kiwari' (introspeksi diri di hari ini), dan 'pikeun mapag mangsa rek datang' (untuk menggapai masa yang akan datang)," sebutnya.
Lurah Cijoho, Eman Sulaeman merasa bangga, dengan kekompakan para Ketua RT dan masyarakat dalam menjaga tradisi ini.
"Selain sebagai bentuk syukur, kegiatan ini juga menjadi penghormatan melalui doa yang dipanjatkan untuk para orang tua kita yang telah mendahului," ujarnya.
Kegiatan tersebut berlangsung bersamaan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1446 H, Selasa (22/7). Sehingga tak sedikit warga desa memang melaksanakan peringatan Tahun Baru Islam di lingkungan masing-masing.(*)
Editor : Andri Yanto