"Dokumen ini bukan sekadar formalitas, tapi merupakan instrumen penting yang mencerminkan komitmen Pemerintah Daerah dalam mengelola keuangan secara efisien dan tepat sasaran demi terwujudnya pembangunan yang lebih maju dan berdampak langsung bagi masyarakat," ujar Bupati Dian, Jumat (18/7).
Ia menjelaskan, visi pembangunan Kabupaten Kuningan untuk tahun 2025-2029 mengusung tema besar Kuningan Melesat akronim dari Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh. Visi ini menjadi arah utama dalam mewujudkan Kuningan yang lebih progresif dan mampu bersaing di antara kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.
Guna mendukung visi tersebut, Bupati Dian memaparkan enam misi utama yang meliputi reformasi birokrasi yang modern dan melayani, pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas. Lalu pelestarian lingkungan dan pengurangan emisi, penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat, serta pembangunan yang tangguh dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, dan infrastruktur.
Mengacu pada tema pembangunan tahun 2026, yakni Pemenuhan Dasar untuk Infrastruktur dan Pelayanan, Peningkatan Pertanian, Produktivitas Pariwisata dan SDM, maka KUA dan PPAS tahun anggaran tersebut harus mampu mencerminkan cakupan tema tersebut. Dokumen ini menjadi jembatan awal dalam proses penganggaran yang mendukung tercapainya prioritas dan program unggulan daerah.
Adapun 10 program unggulan Melesat yang akan menjadi motor penggerak pembangunan di Kuningan adalah Ngaji Diri yakni program untuk mendukung santri, guru ngaji dan pesantren mandiri. Gema Sadulur yakni Gerakan bersama melindungi kaum dhuafa, lansia dan pengangguran.
Adapula Jawara Tani yakni peningkatan irigasi dan kesejahteraan petani. Someah Ka Semah yakni sistem online investasi ramah lingkungan yang efisien dan terbuka, Pertama atau penguatan layanan dasar pendidikan dan kesehatan, serta Nata Daya yaitu menata alun-alun desa sebagai pusat ekonomi dan pariwisata.
Kemudian Tatarakan Jati atau gerakan tanam lahan pekarangan untuk ketahanan pangan dan pengendalian inflasi. Ajeg Timbangan yakni APBD yang terjaga, tepat sasaran dan berimbang.
Ada Pasar Raya atau pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif dan usaha rakyat. Terakhir Abdi Negara yakni transformasi ASN menjadi birokrasi modern, cepat, dan ramah melayani.
"Melalui dokumen KUA-PPAS ini, kita sedang membangun pondasi yang kokoh untuk menyatukan harapan masyarakat dengan kapasitas fiskal daerah. Kuncinya adalah komitmen, integritas dan sinergi antara seluruh pemangku kepentingan,”tegasnya.
Ia berharap, seluruh jajaran perangkat daerah dapat menjalankan perencanaan dan penganggaran secara terpadu, transparan, dan akuntabel demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan di Kuningan.
"Dengan semangat Melesat, mari kita pastikan bahwa setiap rupiah anggaran benar-benar memberikan manfaat nyata bagi rakyat,” pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait