Jamparing Research menerapkan kendali mutu ketat dalam pelaksanaan survei, mulai dari perekrutan dan pelatihan surveyor, hingga validasi data di lapangan. "Spotcheck dan callback kami lakukan untuk memastikan keakuratan data," tandasnya.
Survei juga menunjukkan bahwa mayoritas responden berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan tokoh pemuda, mencerminkan demografi Kabupaten Kuningan yang didominasi oleh generasi Z dan milenial. Selain itu, profesi petani juga dominan di antara responden, sesuai dengan karakteristik ekonomi daerah yang berbasis pertanian.
Dari segi usia, survei melibatkan responden mulai usia 16-75 tahun. "Kami juga menyertakan responden berusia 16 tahun, karena mereka akan berusia 17 tahun pada bulan November dan masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)," terangnya.
Tingkat pendidikan responden sebagian besar merupakan lulusan SMA atau sederajat 41,5 persen, disusul oleh lulusan SD 22,2 persen, dan sarjana 18,6 persen. Sementara itu, dari segi pendapatan, hampir 60 persen responden memiliki penghasilan di atas Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kuningan.
Selain elektabilitas, survei ini juga mengukur akseptabilitas calon. Pasangan Dirahmati unggul dengan 34,8 persen, disusul Ridhokan dengan 33,3 persen, dan Yanuar-Udin dengan 16,5 persen. Sebanyak 14,8 persen responden masih belum menentukan pilihan.
Dengan sisa waktu kampanye hingga 24 November 2024, Topic menekankan bahwa persaingan masih sangat dinamis dan hasil akhir Pilkada Kuningan 2024 masih sangat terbuka.
"Meski Dian-Tuti unggul tipis, semua pasangan masih memiliki peluang untuk meraih dukungan lebih besar menjelang hari pemungutan suara," pungkasnya.
Editor : Andri Yanto