Krisis Air saat Kemarau, Legislator Jabar Gulirkan Program Sumur Bor di Kuningan

Andri Yanto
Kondisi kekeringan yang kerap melanda lahan pertanian dan sawah warga membuat Anggota DPRD Jabar, H Dudy Pamuji memfasilitasi program sumur bor bagi masyarakat. Foto: Ist

KUNINGAN,iNEWS.ID - Kondisi kekeringan yang kerap melanda sebagian wilayah di Kuningan, Jabar, membuat warga petani resah. Atas kondisi ini, Anggota DPRD Jabar H Dudy Pamuji mulai menggulirkar progam sumur bor.

Hanya saja, program tersebut masih terbatas karena hanya ada dua titik. Sementara ini, kedua titik yang hendak dibangun sumur bor yakni di Purwasari dan Ciawilor.

Program tersebut dinilai membantu warga petani, saat memasuki kemarau sehingga mengalami kekeringan. Kesulitan petani ini akhirnya menemui angin segar, karena sumur bor bisa membantu ketersediaan air untuk lahan sawah maupun pertanian warga.

Hal itu terungkap, saat sosialisasi pembangunan sumur bor di Desa Ciawilor, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan. Sosialisasi ini dihadiri langsung kuwu hingga perwakilan tokoh masyarakat, serta dari pihak BBWS.

Anggota DPRD Jabar, H Dudy Pamuji menyampaikan, jika pembangunan sumur bor ini wujud kehadiran wakil rakyat di tengah kesulitan warga. Sebab, sumur bor menjadi salah satu aspirasi yang diharapkan warga khususnya bagi para petani.

"Nantinya, sumur bor ini untuk pengairan sawah maupun lahan pertanian warga. Sehingga mereka bisa terbantu saat kemarau, yang biasanya kekeringan dan kesulitan air," kata H Dudy Pamuji asal Partai Golkar, Senin (4/8).

Menurutnya, program ini merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum RI. Semoga sumur bor bisa membantu warga petani yang kerap kesulitan saat kemarau.

"Alhamdulillah saya membawa program, kebetulan dari kementerian langsung. Semoga nanti irigasi pertanian bisa optimal dengan ketersediaan air dari sumur bor," ungkapnya.

Dia menyebut, jika program sumur bor yang dikawalnya hanya terealisasi dua titik saja, dari awalnya mengusulkan tiga lokasi. Kedua lokasi sumur bor yakni berada di Ciawilor dan Purwasari.

"Sebetulnya banyak desa di survei untuk pembangunan sumur bor ini, seperti ke daerah Selajambe hingga Subang. Tapi ternyata belum bisa atas pertimbangan sejumlah aspek, akhirnya baru dua saja yakni Ciawilor dan Purwasari," terangnya.

Meski begitu, ia berharap ke depan bisa menambah titik lain untuk bantuan sumur bor. Semoga keberadaan sumur bor menjadi solusi bagi petani, yang kerap mengalami kesulitan air saat kemarau berkepanjangan.

Sementara Kepala Desa Ciawilor, Sukron menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan program sumur bor yang difasilitasi langsung ke pihak kementerian. Semoga ini menjadi solusi untuk ketersediaan air bagi lahan pertanian dan sawah warga.

"Mudah-mudahan program ini bisa berjalan lancar, tentunya dengan dukungan dan kerja sama semua lapisan masyarakat di sini," ucapnya.

Selama ini, ia terus memantau setiap kegiatan pertanian di sejumlah blok desa. Ada yang memang sistem pengairan lancar karena irigasinya baik, sehingga bisa panen tiga kali dalam setahun.

"Namun ada sebagian itu dataran tinggi, sehingga kesulitan air kalau sudah musim kemarau. Maka program sumur bor ini jadi solusi untuk pengairan pertanian warga," pungkasnya.***

Editor : Andri Yanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network