"Kami ingin petani Kuningan merasa terlindungi dan diperhatikan. Pemerintah hadir bukan sekadar memberi instruksi, tapi juga kepastian harga dan rasa aman di setiap musim panen,”ujar Bupati Dian.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa keberpihakannya terhadap petani tidak akan pernah berubah. Menurutnya, kesejahteraan petani adalah fondasi penting bagi kemajuan daerah.
"Petani adalah penopang negeri. Jika mereka tersenyum, maka kita semua ikut bahagia. Saya pastikan, petani Kuningan tidak akan berjalan sendirian. Pemerintah akan mendampingi dari benih hingga panen,”tegasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Dr Wahyu Hidayah, turut menyambut baik kebijakan ini. Ia menyebut, penjualan GKP langsung ke Bulog akan sangat menguntungkan petani.
"Tidak perlu menunggu proses pengeringan menjadi GKG. Petani bisa langsung menjual hasil panennya dan bersiap untuk musim tanam berikutnya. Ini jelas menghemat waktu, tenaga, dan biaya,”paparnya, Minggu (13/4).
Para petani yang ingin menjual gabahnya dihimbau segera berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Danramil, atau Babinsa setempat. Kepala desa dan lurah juga diminta aktif menyosialisasikan informasi ini kepada kelompok tani di wilayah masing-masing.
Menutup arahannya, Bupati Dian kembali menyampaikan harapannya yang besar terhadap sektor pertanian di daerah.
"Saya ingin Kuningan menjadi lumbung pangan Jawa Barat. Bersama petani, kita bisa mewujudkannya. Ini bukan hanya soal panen, tapi soal martabat dan masa depan. Selama saya memimpin, petani akan selalu jadi prioritas,”tandasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait