Genjot Produktivitas Padi, Hasil Panen Petani Tembus 7,6 Ton per Hektare

Andri Yanto
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian petani salah satunya tanaman padi. Foto: Andri/iNewsKuningan

KUNINGAN,iNEWS.ID - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian.

Salah satunya melalui kegiatan Farm Field Day (FFD) Sekolah Lapang Tematik (SLT) 2025 yang digelar di Desa Cipicung, Kecamatan Cipicung.

Kegiatan ini menjadi puncak pembelajaran para petani yang sebelumnya mengikuti pelatihan di berbagai wilayah. Tak hanya di Cipicung, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Cibingbin, Ciwaru, Subang, dan Darma sebagai bentuk semangat kolektif petani Kuningan untuk terus berinovasi dan mengadopsi teknologi pertanian modern.

Kepala Diskatan Kuningan, Dr Wahyu Hidayah menegaskan bahwa FFD bukan sekadar seremonial, melainkan ajang evaluasi penerapan teknologi yang telah dipelajari petani.

"FFD ini bukan hanya ceremony, tapi panen hasil belajar. Dari sini kita lihat bagaimana petani mampu menjadi cerdas, mandiri, dan adaptif terhadap perubahan,”ujarnya, Selasa (11/11).

Salah satu hasil nyata diperlihatkan melalui demplot padi varietas Inpari 49 di Cipicung yang menggunakan pupuk organik cair (POC). Berdasarkan hasil ubinan, produktivitas mencapai 7,68 ton per hektare, melampaui rata-rata Kabupaten Kuningan yang sekitar 6 ton per hektare. Hasil tersebut dicapai meski tanaman sempat terserang hama penggerek batang padi (PBP).

"Dengan pengendalian dini, produktivitas tetap naik. Di beberapa wilayah bahkan ada yang mencapai 10 sampai 12 ton per hektare. Ini bukti penerapan teknologi dan pengendalian hama tepat sasaran,”jelasnya.

Ia menambahkan, penerapan pertanian organik dengan dosis pupuk yang disiplin dan teknik ramah lingkungan tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga kesuburan tanah.

"Kalau dosisnya pas, hasilnya bisa dua kali lipat. Pertanian organik bukan hanya sehat, tapi juga menguntungkan,”katanya.

Diskatan Kuningan bersama penyuluh dan petugas lapangan juga terus memperkuat Gerakan Pengendalian (Gerdal) terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) untuk mencegah penurunan hasil hingga 70 persen.

Selain itu, Wahyu menyampaikan bahwa Program Bernas (Benih untuk Rakyat Meningkatkan Produktivitas) akan terus dilanjutkan dengan dukungan dana Rp2 juta per kelompok tani.

"Ini bentuk komitmen pemerintah memperkuat kemandirian petani agar produktivitas dan pendapatan mereka terus meningkat,”pungkasnya.***

Editor : Andri Yanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network