"Kami akan melanjutkan penyidikan secara seksama dan terbuka, terhadap kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam kasus ini,”tegasnya.
Pihaknya mengungkapkan, bahwa tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh kedua tersangka, telah menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 1.334.453.385 berdasarkan hasil audit dari Inspektorat. Dana yang semestinya digunakan untuk kegiatan UPK, ternyata disalahgunakan untuk investasi bodong CSI dan kebutuhan pribadi lainnya.
"Korupsi dalam pengelolaan dana publik seperti ini merusak citra pelayanan publik yang bersih dan transparan. Kami berkomitmen untuk memastikan kasus ini diusut tuntas, dan memberikan efek jera bagi pelaku,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait