Puspita Cipta Group Tanggapi soal Pematangan Lahan di Lereng Ciremai
Korlap Agrowisata Puspita Cipta Group, Nuky Nurholis SP menambahkan, bahwa pembersihan gulma dilakukan secara manual di lahan yang medannya cukup terjal. Setelah zona A dibersihkan, area tersebut kembali ditumbuhi gulma sebelum zona B rampung dibersihkan.
Karena proses manual memakan waktu, pihaknya akhirnya menggunakan alat berat untuk mempercepat pembersihan. "Alat berat itu kami gunakan murni untuk pembersihan gulma agar cepat dan efektif,”ujarnya.
Ia membantah anggapan, bahwa penggunaan alat berat itu untuk kepentingan pembangunan kawasan usaha. Nuky menegaskan belum ada rencana pembangunan apapun di lokasi tersebut.
"Rencana kami hanya membuat hutan tematik untuk penelitian, edukasi, dan rekreasi. Semacam laboratorium alam atau arboretum. Tidak ada pembangunan usaha yang membutuhkan Amdal,”jelasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Bagian Hukum Puspita Group, Ady Waggos SH MH. Ia menegaskan, tidak ada pembangunan sirkuit atau bentuk pengembangan usaha lain di lahan tersebut. Jika suatu saat ada rencana pengembangan, perusahaan akan memproses Amdal sesuai aturan dan masterplan.
Ady juga menyoroti komitmen H Rokhmat Ardiyan dalam menjaga lingkungan hidup. Selain pembersihan gulma, perusahaan telah melakukan penanaman pohon secara massif.
"Hingga saat ini sudah sekitar 20 ribu bibit pohon ditanam di kawasan tersebut. Kami berharap niat baik untuk mengembalikan vegetasi hutan mendapat dukungan dari semua pihak,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto