Ancaman Potensi 3 Ribu Hektare Terbakar, Gunung Ciremai Dapat Perhatian Khusus

KUNINGAN,iNEWS.ID–Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) terus menjadi perhatian serius.
Dengan luas mencapai 15 ribu hektare yang membentang di wilayah Kuningan, dan Majalengka, Gunung Ciremai tidak hanya menjadi puncak tertinggi di Jawa Barat, tetapi juga rumah bagi flora-fauna langka dan sumber air bagi jutaan warga.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Rina Sa'adah, menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam melindungi kawasan ini.
"Sebagai Anggota Komisi IV DPR RI, saya menghadiri rakor pencegahan karhutla di Gunung Ciremai. Kita sepakat untuk bersatu menjaga kelestarian alam demi kesejahteraan rakyat,”ujarnya.
Menurutnya, potensi kebakaran di TNGC teridentifikasi mencapai 3 ribu hektare atau sekitar 20 persen dari total luas kawasan.
"Wilayah utara dan barat daya didominasi semak belukar serta alang-alang yang mudah terbakar. Ini menjadi titik rawan yang perlu diantisipasi,”jelasnya.
Ia pun mengajak, seluruh masyarakat Kuningan untuk ikut menjaga kelestarian Ciremai.
"Saya apresiasi kerja sama TNI, Polri, TNGC, dan BPBD yang selama ini konsisten menjaga hutan dari ancaman kebakaran,”terangnya.
Sementara Bupati Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar menekankan, perlunya penindakan tegas bagi oknum yang sengaja membakar hutan.
"Kebakaran hutan tidak hanya disebabkan faktor alam, tapi banyak yang akibat kelalaian manusia, bahkan ada yang sengaja. Saya minta Pak Kapolres bertindak tanpa ampun,”tegasnya, (15/8).
Ia mengungkapkan, sepanjang 2024 telah terjadi 629 kejadian kebakaran hutan di Indonesia dengan total kerusakan mencapai lebih dari 283 ribu hektare.
"Kita berharap kejadian seperti itu tidak terulang, apalagi di Ciremai. Rakor ini jangan hanya seremonial, tapi harus membangun kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian hutan,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto