"Untuk meringankan beban warga yang terdampak longsor, kami hadir di sini bersama mahasiswa untuk memberikan bantuan. Semoga apa yang kami berikan bisa bermanfaat dan sedikit mengurangi kesulitan yang mereka hadapi," ujar Munawan, Jumat (31/1).
Lebih dari sekadar aksi sosial, Munawan menekankan bahwa kegiatan ini menjadi simbol sinergi antara Polri dan mahasiswa dalam membangun kepedulian terhadap masyarakat. Dalam situasi darurat seperti ini, kebersamaan dan gotong royong menjadi kekuatan utama untuk bangkit.
Rasa syukur dan haru pun disampaikan Kepala Desa Cimara, Ruskanda. Ia mengungkapkan betapa pentingnya perhatian dari berbagai pihak dalam menghadapi situasi sulit seperti ini.
"Perhatian dari Polres Kuningan dan mahasiswa sangat kami rasakan. Atas nama warga yang terdampak, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Bantuan ini bukan hanya tentang sembako, tetapi juga tentang rasa kebersamaan yang menguatkan kami," ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi peran aktif mahasiswa yang terlibat dalam aksi kemanusiaan ini. Menurutnya, kolaborasi antara kepolisian, akademisi, dan masyarakat bisa menjadi contoh positif bagaimana solidaritas dapat terwujud di tengah musibah.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kasat Intelkam Polres Kuningan IPTU Asep Hendra Mulyana, Kapolsek Cibingbin IPTU Afriando Tri Kusdarmanto, serta mahasiswa dari berbagai organisasi, seperti PMII, GMNI, HMI, dan IMM. Mereka bersama-sama memberikan dukungan kepada korban longsor, membuktikan bahwa di tengah kesulitan, masih ada banyak tangan yang terulur untuk membantu.
Bencana memang tak bisa dihindari, tetapi dengan kepedulian dan gotong royong, masyarakat bisa bangkit lebih kuat. Aksi kemanusiaan ini menjadi bukti bahwa kebersamaan adalah kunci dalam menghadapi cobaan.***
Editor : Andri Yanto