"Awalnya, pemilik rumah mengira ada maling. Karena takut, dia bersama anaknya keluar melalui jendela kamar dan meminta bantuan warga dan satpam setempat," jelasnya.
Dia menyebut, jika satpam perumahan telah berhasil memadamkan api menggunakan APAR jenis foam kapasitas 9 liter, sebelum petugas pemadam kebakaran tiba. Berdasarkan hasil investigasi, kebakaran menghanguskan sebagian bangunan rumah seluas 18 meter persegi serta beberapa barang berharga seperti TV LCD, kasur, sofa, lemari, dan perhiasan dengan total kerugian mencapai Rp 66,3 juta.
Selain itu, kebakaran ini juga menimbulkan kepanikan dan trauma bagi pemilik rumah dan warga sekitar.
Menurut Andri, korsleting listrik menjadi salah satu penyebab kebakaran yang sering terjadi. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada.
"Pastikan penggunaan perangkat listrik sesuai standar, jangan biarkan colokan listrik menumpuk, dan gunakan kabel yang ber-SNI. Pemerintah desa dan pengelola perumahan juga perlu menyediakan proteksi kebakaran seperti APAR dan tandon air," tegasnya.
Meski tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun ditekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk segera melapor jika terjadi kebakaran. "Jangan ragu untuk menghubungi UPT Damkar Kuningan agar penanganan kebakaran dapat dilakukan dengan cepat dan tepat," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto