Setelah kejadian, aparat desa segera melakukan langkah koordinasi untuk memastikan tidak ada siswa atau staf yang menjadi korban. Tim gabungan dari desa, kecamatan, hingga BPBD juga dikerahkan untuk mengevakuasi puing-puing dan melakukan penilaian awal terhadap kerusakan.
"Kami masih melakukan pendataan untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk kemungkinan renovasi atau rehabilitasi bangunan. Kami juga akan mengusulkan bantuan dari pemerintah daerah untuk memperbaiki kerusakan,”ungkapnya.
Demi memastikan keselamatan siswa, pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan aktivitas belajar-mengajar di lokasi tersebut hingga kondisi bangunan dinyatakan aman. BPBD juga merekomendasikan, agar inspeksi lebih mendalam dilakukan pada bagian lain dari gedung sekolah untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
"Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pemeliharaan rutin terhadap bangunan, terutama fasilitas publik seperti sekolah,”katanya.
Pihaknya mengimbau masyarakat, agar segera melaporkan kondisi bangunan yang mencurigakan kepada pihak berwenang untuk mencegah risiko kerugian lebih besar.***
Editor : Andri Yanto