Sementara Dandim Kuningan, Letkol Arh Aji Wiryawan menuturkan, jika ratusan personel TNI juga disiagakan untuk menjaga kondusivitas di Kuningan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap potensi konflik antar masyarakat terkait isu Ahmadiyah.
"Sebetulnya ini tidak ujug-ujug dilakukan. Ada beberapa tahapan dan proses yang sudah kita lakukan sebelumnya, seperti rapat koordinasi dan pertemuan dengan pihak Ahmadiyah. Kami berupaya mengajak mereka untuk menaati aturan yang ada secara kondusif dan persuasif,”jelasnya.
Ia juga meminta, agar dibantu teman-teman pers untuk meluruskan jika beredar kabar penyerangan terhadap Ahmadiyah. Bahwa kabar tersebut tidak benar.
"Tidak ada istilah penyerangan. Intinya kami mengayomi mereka, karena mereka adalah saudara kita, sama-sama warga negara Indonesia. Kita harus saling menghormati satu sama lain,”lanjutnya.
Menurutnya, pengerahan ratusan personel bertujuan untuk mencegah potensi bentrokan antar masyarakat yang bisa merugikan daerah sendiri.
"Kalau terjadi bentrokan, yang dirugikan ya kita sendiri di Kuningan. Mari belajar dari pengalaman tahun 2010. Jangan sampai kejadian serupa terulang lagi. Ini langkah kita untuk menghindari kesalahan yang sama,” ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada organisasi masyarakat (ormas) untuk mempercayakan penyelesaian masalah ini kepada pemerintah. "Pemerintah tidak tinggal diam. Kami terus berusaha menciptakan suasana yang kondusif. Percayakan kepada kami,”tegasnya.***
Editor : Andri Yanto