Meskipun beberapa kader yang terlibat mengaku tidak mengetahui dampak politis dari kegiatan tersebut, Yayat menegaskan bahwa hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. "Kami memaklumi situasi ini, tapi mereka harus segera kembali ke jalur yang benar dan tetap mengikuti arahan pimpinan," tegasnya.
Ia menambahkan, bahwa kader yang terlibat telah menyampaikan permohonan maaf atas tindakan mereka yang dianggap tidak sesuai dengan arahan partai. Yayat pun mengapresiasi langkah tersebut, seraya mengingatkan pentingnya koordinasi sebelum mengambil langkah politik.
"Kader harus sabar dan tetap menunggu perintah dari pimpinan. Jangan bergerak sendiri tanpa koordinasi," lanjutnya.
Terkait dinamika yang terjadi, Ia menyoroti adanya dugaan penyusupan pihak luar yang berusaha memanfaatkan situasi.
"Beberapa kader merasa seperti dijebak. Tujuan awalnya hanya ke Cirebon, tapi ternyata jumlahnya berbeda dan ada orang yang bukan dari Demokrat yang ikut serta. Kami akan mengklarifikasi ini lebih lanjut,”ungkapnya.
Dia juga menyatakan, bahwa pihaknya tengah menginvestigasi adanya oknum yang mengaku sebagai perwakilan dari DPC atau DPP.
"Kami sangat waspada dan dalam waktu dekat akan segera mensosialisasikan kepada seluruh kader, termasuk melakukan langkah-langkah pengamanan agar tidak ada penyusupan yang mengganggu stabilitas dan kekompakan partai," katanya.
Terkait kemungkinan sanksi bagi kader yang terlibat, Yayat menyebutkan bahwa saat ini pihaknya masih bersikap bijak.
"Ini masih dalam tahap ketidaktahuan kader yang terjebak. Mereka sudah menyampaikan permintaan maaf, dan kami berharap hal ini tidak terulang lagi," jelasnya.
Di akhir pernyataannya, Yayat menegaskan komitmen Partai Demokrat untuk tetap mendukung pasangan Ridho-Kamdan dalam kontestasi politik mendatang.
"Kami sampaikan kepada rekan-rekan koalisi, jangan khawatir. Partai Demokrat dan seluruh jajarannya siap mendukung penuh Ridho-Kamdan," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto