Pihaknya langsung melakukan upaya penanganan darurat, untuk terjun ke lokasi kejadian. BPBD telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan assessment dan memberikan bantuan logistik.
"Selain itu, kami juga melakukan inventarisasi data lokasi terdampak. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," ungkapnya.
Dirinya menegaskan, jika hasil koordinasi dengan PVMGB dan BMKG menyatakan, gempa ini tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Ciremai. Penyebab gempa diperkirakan karena aktivitas sesar lokal dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Seperti diketahui, berdasarkan informasi dari BMKG gempa pertama berkekuatan 3,6 Magnitudo terjadi pada Kamis (25/7) sekitar pukul 04.01 WIB menjelang waktu Salat Subuh. Yakni dengan lokasi 6.98 LS - 108.51 BT (3 km Tenggara Kabupaten Kuningan) kedalaman 6 Kilometer.
Kemudian gempa susulan kedua terjadi pada Kamis (25/7) sekitar pukul 17.36 WIB jelang waktu Maghrib. Yakni berkekuatan 4,1 Magnitudo dengan pusat gempa di darat, 1 km Tenggara Kabupaten Kuningan, pada koordinat 6.98 LS, 108.50 BT dengan kedalaman 5 km.
Sedangkan gempa susulan ketiga berkekuatan 3,9 Magnitudo terjadi pada Jumat (26/7) sekitar pukul 10.49 WIB menjelang waktu Salat Jumat. Yakni dengan lokasi 6.92 LS - 108.46 BT (6 km Barat Laut Kabupaten Kuningan) kedalaman 8 Kilometer.(*)
Editor : Andri Yanto