Terkait temuan adanya joki dalam proses coklit, Ia mengungkapkan bahwa sejak hari pertama pelaksanaan pada 24 Juni, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bawaslu untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Alhamdulillah, sampai sekarang tidak ada lagi dugaan joki di lapangan. Ada laporan dari Bawaslu melalui Panwaslu, tetapi setelah dikonfirmasi, itu bukan joki, hanya ketidaksengajaan dari pihak keluarga," katanya.
Selain itu, Maman juga menyampaikan kabar duka tentang meninggalnya seorang petugas Pantarlih bernama Pariandi (45) asal Desa Cibereung. Yakni meninggal dunia karena sakit, sehari sebelum kejadian masih sempat melakukan coklit.
"Kami belum mengkonfirmasi lebih lanjut dari pihak keluarga tentang riwayat penyakit yang diderita. KPU RI memiliki aturan terkait santunan bagi penyelenggara yang meninggal dunia, dan kami akan memastikan santunan tersebut segera diberikan kepada keluarga almarhum," pungkasnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, KPU Kuningan tetap optimis proses coklit akan selesai tepat waktu dan berjalan dengan akurat.(*)
Editor : Andri Yanto