Logo Network
Network

Polisi Tetapkan 9 Orang Jadi Tersangka Kasus Rentenir Robohkan Rumah Warga di Garut

Fani Ferdiansyah
.
Rabu, 21 September 2022 | 07:56 WIB
Polisi Tetapkan 9 Orang Jadi Tersangka Kasus Rentenir Robohkan Rumah Warga di Garut
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono memberikan keterangan pers dalam kasus rentenir robohkan rumah warga di Garut. (Foto: iNewsGarut.id/Fani Ferdiansyah.)

GARUT, iNewsKuningan.id - Kasus rentenir robohkan rumah warga di Garut beberapa waktu silam berhasil diungkap jajaran kepolisian dari Polres Garut. Sekitar sembilan orang diterapkam menjadi tersangka dalam kasus tersebut.

Rentenir perempuan yang berinisal A ini diterapkan sebagai tersangka, tidak hanya itu polisi pun menetapkan 8 orang lainnya menjadi tersangka kasus perobohan rumah warga yang berada di Kampung Haurseah, Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut.

Wanita berinisal A merupakan rentenir yang memberi jasa pinjaman uang, selain A polisi juga menetapkan Entoh yang merupakan kerabat korban. Entoh menurut Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono berperan menjual  rumah dan tanah secara sepihak.

"Selain itu kami juga menetapkan 7 orang warga sekitar yang diperintahkan untuk membongkar rumah korban, jadi seluruhnya ada 9 orang tersangka," ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, kemarin.

Wirdhanto menceritakan, kalau pengungkapan kasus ini berawal dari laporan warga yang juga korban yakni Undang ke Polsek Banyuresmi. Dari Laporan itu, pihaknya melalui Satreskrim Polres Garut langsung melakukan penyidikan dan akhirnya berhasil mengamankan 9 orng palaku yang kemudakan diterapkan sebagai tersangka.

"Kasusnya berawal dari penggelapan hak atas tanah yang kemudian berkembang menjadi pengrusakan. Tersangka rentenir berinisial A dan tersangka Entoh. Melakukan tindakan jual beli rumah serta tanah milik korban bernama Undang," jelasnya.

Kronolagi kejadina ini kata Wirdhanto, terjadi pada 7 September 2022, tersangka Entoh yang merupakan kerabat korban mendatangi tersangka A, untuk menawarinya tanah dan bangunan milik korban. Tujuannya untuk melunasi utang dari korban itu sendiri.

"Tersangka Entoh hanya mengetahui jika utang yang mesti dilunasi sebesar Rp15 juta. Sementara rumah korban, dihargai sebesar Rp20,5 juta," katanya.

dikatakan Wirdhanto, tersangka Entoh hanya menerima uang Rp5,5 juta, usai dipotong dari utang kepada tersangka A. Tentunya jual beli ini di luar sepengetahuan Undang dan keluarganya selaku korban.

"Kemudian, pada 10 September 2022, tersangka A menyuruh tujuh orang warga untuk melakukan pembongkaran rumah korban karena merasa telah memilikinya. Ketujuh tersangka pembongkaran ini adalah NN, AC, AK, EN, BI, US, dan MA," katanya.

ketujuh tersangka lainnya itu lanjut Wirdhanto, melakukan pembongkaran yang di antaranya membongkar atap genteng rumah, menurunkan genteng ke bawah secara estafet, membongkar dinding bilik, serta membongkar palang–palang bambu dan kayu rumah tersebut. Alat-alat yang digunakan perkakas pertukangan sederhana.

"Dari tangan tersangka kami berhasil mengamankan barang bukti berupa satu photocopy SHM atas nama Undang yang telah dilegalisir oleh BPN, satu linggis, satu palu, satu kampak, satu gergaji, dua serpihan kayu dan bilik, dua palang bambu dan kayu, satu SHM atas nama Undang, satu lembar kwitansi utang-piutang, serta satu kwitansi jual-beli," tandasya.

Tersangka A ditambahkan Wirdhanto akan dijerat dengan Pasal 170 Ayat (1) KUHP juncto Pasal 55 KUHP juncto Pasal 56 KUHP dan atau Pasal 406 KUHP. Sedangkan tersangka Entoh akan dijerat dengan Pasal 385 KUHP, dan tujuh tersangka lainnya Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 406 KUHP.

"Adapun untuk ancaman hukuman yang menjerat para tersangka, Pasal 170 Ayat (1) KUHP memiliki ancaman hukuman selama lima tahun penjara, Pasal 406 KUHP memiliki ancaman hukuman 2,8 tahun penjara, dan Pasal 385 KUHP diancam hukuman paling lama 4 tahun penjara," tutupnya.
 

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Kuningan di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.