Dia mengatakan pemadaman listrik bergilir masih terjadi dengan durasi 3-4 jam.
“Sebagian warga masyarakat beralih ke kayu bakar dan sebagian menggunakan listrik dengan penggunaan minimal untuk keperluan memasak, baik untuk rumah tangga maupun kebutuhan usaha agar tetap bertahan,” kata Heru.
KBRI juga telah menyiapkan dan menyalurkan kebutuhan sembako kepada WNI yang membutuhkan.
“Sesuai data Mei 2022 WNI berjumlah 310 orang, dengan konsentrasi di Colombo, Galle, Kandy, dan Nuwara Eliya, “ kata Heru.
KBRI belum mengeluarkan imbauan khusus untuk evakuasi namun mendukung dan membantu sepenuhnya bagi WNI yang akan meninggalkan Sri Lanka karena krisis.
KBRI terus melakukan pemantauan situasi serta berkomunikasi dengan seluruh WNI dan juga membuka nomor sambungan langsung yang dapat dihubungi masyarakat setiap saat.
Editor : Miftahudin