Saat sambutan, Dr Hj Ratnaningsih mengapresiasi capaian luar biasa KPPI Kuningan yang berhasil menempatkan 17 perempuan dari 50 anggota DPRD pada Pemilu 2024.
"Artinya, kuota minimal 30 persen sudah terlampaui. Bahkan Wakil Bupati Kuningan pun perempuan. Ini prestasi besar yang layak dicontoh daerah lain di Jawa Barat,”ujarnya.
Ia berharap pada Pileg 2029, keterwakilan perempuan bisa terus meningkat, sekaligus mendorong KPPI Kuningan untuk aktif menangani persoalan sosial seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), eksploitasi anak, serta pemberdayaan ekonomi perempuan.
"KPPI harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta,”terangnya.
Sementara itu, Ketua KPPI Kuningan Saw Tresna Septiani menegaskan komitmennya, melanjutkan perjuangan perempuan di bidang politik. Ia memaparkan tujuh program prioritas, di antaranya peningkatan partisipasi perempuan dalam politik, pembentukan pengurus KPPI tingkat kecamatan, advokasi kebijakan berperspektif gender, serta pemberdayaan ekonomi perempuan melalui bantuan modal usaha.
"Alhamdulillah, keterwakilan perempuan di DPRD Kuningan saat ini mencapai 34 persen. Ke depan, kami menargetkan 50 persen pada Pileg 2029. Perempuan bukan sekadar pelengkap, tapi sudah menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan,”tegasnya.
Ia menutup dengan komitmen bahwa KPPI Kuningan akan terus bekerja dan bersinergi demi memperkuat posisi perempuan di ruang politik dan pembangunan daerah.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
