"Iya, kebetulan kami sudah merespon kenaikan harga sembako, khususnya cabai dan daging ayam. Saat ini harga cabai tembus hampir Rp70 ribu per kilogram, sedangkan daging ayam mencapai Rp42 ribu per kilogram,”ujar Jajang Jana, Selasa (24/9).
Menurutnya, hasil tinjauan menunjukkan fakta bahwa harga sejumlah komoditas memang melambung tinggi akibat keterbatasan pasokan. Kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya gagal panen, terutama pada sayuran seperti cabai.
"Ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian agar ada langkah antisipasi. Jangan sampai setiap musim panen terganggu, stok menipis, lalu harga melambung. Pasokan harus dijaga agar stabil dalam kondisi cuaca apapun,”jelasnya.
Ia juga menyoroti kebutuhan komoditas pangan tertentu yang meningkat, imbas dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, kebutuhan daging ayam misalnya, harus diimbangi dengan penambahan peternak agar ketersediaan di pasar umum tetap terjaga.
"Kalau kebutuhan daging ayam untuk MBG tinggi, jangan sampai menggerus pasokan di pasar. Harus ada penguatan sektor peternakan agar suplai tetap aman,”tegasnya.
Meski demikian, DPRD belum merencanakan opsi operasi pasar. Ia menilai cabai dan daging ayam bukan termasuk komoditas pokok yang diatur harga eceran tertinggi. Namun, pihaknya akan segera memanggil dinas terkait untuk melakukan rapat koordinasi sekaligus menginventarisasi masalah yang terjadi di lapangan.
"Tujuannya agar solusi yang diambil tepat sasaran dan bisa membantu masyarakat. DPRD terbiasa blusukan ke pasar, bahkan tadi beberapa anggota dewan ikut berbelanja langsung ke pedagang,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait