Lebih jauh, ia menambahkan bahwa penundaan juga memberi ruang bagi warga Kuningan yang berada di luar daerah (pituin), untuk pulang kampung dan merasakan langsung atmosfer perayaan. Dengan demikian, Hari Jadi bisa benar-benar menjadi milik bersama.
Meski sidang paripurna ditunda, Pemkab Kuningan tetap melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan. Di antaranya apel pagi dan pemberian santunan kepada pengemudi ojek online (ojol), fakir miskin, dan dhuafa.
Langkah ini, kata Bupati, menjadi bukti bahwa pemerintah tidak pernah melupakan rakyat kecil, bahkan di tengah persiapan peringatan besar daerah.
Dirinya mengajak masyarakat melihat penundaan ini bukan sebagai hambatan, melainkan momentum untuk memperkuat persatuan dan melakukan introspeksi. Semoga perayaan Harjad mendatang akan berlangsung lebih indah, bermakna, dan bersejarah.
"Mari kita jadikan penundaan ini bukan sebagai penghalang, melainkan sebagai doa dan ikhtiar agar peringatan Hari Jadi ke-527 Kuningan dapat berlangsung dalam suasana yang lebih indah, lebih bermakna, dan lebih bersejarah,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait