"Jabatan bukan hak, bukan pula jatah. Ini adalah amanah yang harus dijaga dengan integritas, loyalitas, dan kinerja nyata,” tegas Bupati Dian.
Ia menambahkan, proses rotasi dilakukan tanpa intervensi, melainkan berdasarkan evaluasi kinerja dan kebutuhan organisasi.
"Saya tidak tunduk pada lobi atau tekanan. Yang saya lihat adalah kompetensi dan loyalitas,”ujarnya lantang.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyentil soal budaya kerja birokrasi yang masih terlalu nyaman dengan zona aman dan pujian. Ia menginginkan pejabat yang tahan uji, bukan gemar puji.
"Kepala dinas harus bisa menyusun program yang berdampak, bukan hanya ingin tampak. Jangan cari sorotan, tapi tunjukkan hasil,” terangnya.
Berikut daftar pejabat yang dilantik yakni Guruh Irawan Zulkarnaen dari Kepala Bappenda menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Laksono Dwi Putranto dari Kepala DLH menjadi Kepala Bappenda, dan Usep Sumirat dari Kepala Bappelitbangda menjadi Kepala DLH. Kemudian Purwadi Hasan Darsono dari Staf Ahli menjadi Kepala Bappelitbangda, Carlan dari Kepala Disporapar menjadi Staf Ahli, Asep Budi Setiawan dari Kepala DPMPTSP menjadi Kepala Disporapar, dan Dudi Pahrudin dari Kepala Dinas Tenaga Kerja menjadi Kepala DPMPTSP.
Sebagai bentuk pengawasan dan akuntabilitas, Bupati juga menegaskan akan melakukan evaluasi terhadap kinerja para pejabat yang dilantik dalam enam bulan ke depan.
"Jangan jadikan jabatan ini zona nyaman. Kalau tidak menunjukkan progres, siap-siap kembali dirotasi,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait