"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian pada hari Minggu kemarin. Namun kerusakan cukup signifikan, sehingga para penghuni terpaksa mengungsi sementara ke rumah kosong milik warga lainnya,”ujar Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana dalam keterangan persnya, Senin (30/6).
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah tersebut. Hembusan angin kencang serta kondisi atap rumah yang sudah lapuk, diduga menjadi penyebab ambruknya sebagian struktur bangunan.
Mendapat laporan tersebut, aparat desa segera berkoordinasi dengan kecamatan, TNI, Polri, dan BPBD Kuningan. Tim assessment BPBD diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pendataan sekaligus menyalurkan bantuan logistik darurat.
"Penanganan sementara langsung dilakukan, termasuk pembersihan material rumah yang roboh dan evakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan,”jelasnya.
Untuk saat ini, proses pembersihan masih berlangsung. Sementara itu, upaya perbaikan atap dan dinding rumah mulai dilakukan oleh pemilik rumah dibantu warga secara bergotong-royong.
Namun, karena rumah belum layak huni, keluarga terdampak untuk sementara tinggal di rumah kosong milik Koyimah, warga setempat.
BPBD dan aparat desa menghimbau warga, agar tetap waspada terhadap potensi bencana serupa, terutama saat musim hujan.
"Kami mengimbau masyarakat agar rutin memeriksa kondisi rumah, terutama bagian atap dan dinding yang sudah tua. Waspada terhadap cuaca buruk penting untuk meminimalisasi risiko,”tegasnya.
BPBD juga mencatat kebutuhan mendesak saat ini mencakup terpal dan material bangunan, yang diharapkan bisa segera disalurkan melalui koordinasi lintas sektor dan bantuan masyarakat.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait