Menurutnya, investigasi menyeluruh tidak hanya akan memberikan kejelasan terkait insiden, tetapi juga menjadi dasar penting untuk menentukan kebijakan pengelolaan kawasan wisata ke depan.
Ia juga menyoroti perlunya evaluasi terhadap aktivitas wisata di kawasan atas kaki Gunung Ciremai yang berpotensi mengganggu kelestarian lingkungan. Menurutnya, kelalaian dalam pengelolaan lingkungan bisa berdampak serius bagi masyarakat di wilayah bawah.
"Kalau memang perlu ada teguran, ya tegur. Perusahaan-perusahaan wisata juga harus ikut menjaga ekosistem, misalnya dengan melakukan reboisasi agar tidak berdampak ke bawah,”tegasnya.
Nuzul mengungkapkan, hingga saat ini dirinya belum melakukan komunikasi langsung dengan Bupati Kuningan terkait bencana longsor tersebut. Namun, ia memastikan bahwa agenda rapat bersama Forkopimda akan digelar pada hari ini, Selasa (20/5), guna membahas penanganan bencana dan upaya mitigasi risiko ke depan.
"Kita akan rapat dengan Forkopimda. Terkait semuanya ya, tidak hanya soal kejadian longsor di Cilengkrang,”tandasnya.
Dorongan dari pimpinan legislatif ini menjadi sinyal kuat bahwa persoalan longsor tidak bisa dianggap remeh. Masyarakat kini berharap, langkah konkret investigasi bisa segera dilakukan demi keamanan wisatawan, keberlangsungan ekosistem, dan keberlanjutan ekonomi kawasan wisata di kaki Gunung Ciremai.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait