"Di Desa Jalatrang, Kecamatan Cilebak, terjadi longsor yang mengakibatkan TPT halaman rumah warga runtuh dan menimpa bagian ruang tamu rumah lainnya. Begitu juga TPT TKA-TPA Al-Fajar longsor dan menimpa kolam ikan warga," ujarnya, Senin (12/5).
Ia merinci, longsor di Dusun Puhun RT 009 dan RT 005 menyebabkan satu unit rumah milik Saryadi mengalami kerusakan sedang akibat tertimpa material longsor dari halaman rumah tetangganya. Sementara di lokasi lain, longsoran dari area pendidikan dini menyebabkan kerusakan kolam milik warga bernama Carwan. Total kerusakan mencakup dinding rumah jebol sepanjang 3,5 meter dan TPT sepanjang 27 meter di dua titik berbeda.
"BPBD telah menurunkan tim assessment dan mendistribusikan bantuan logistik darurat. Warga bersama aparat desa dan TNI-POLRI juga bahu-membahu membersihkan material dan membuat tanggul darurat," terangnya.
Bencana serupa juga terjadi di Desa Pamupukan, Kecamatan Ciniru. Tiga titik longsor dilaporkan, yakni di Dusun Bakom, Jalan Desa Pamupukan, dan Dusun Jombang. Tebing longsor merusak dapur rumah milik Sadim dan menutup akses jalan desa.
"Material longsor di Dusun Bakom bahkan mengancam rumah lain milik warga di bagian atas. Di Dusun Jombang, jarak longsoran dengan rumah warga hanya 30 sentimeter, sangat membahayakan," ungkapnya.
Untuk sementara, warga yang terdampak parah seperti keluarga Bapak Jono telah diungsikan ke rumah kerabat terdekat. BPBD dan aparat desa telah menutup area rawan longsor menggunakan terpal, dan akses jalan di Pamupukan kini sudah bisa dilalui kembali.
Di lokasi lain, tepatnya Dusun Cikoneng, Desa Linggajaya, Kecamatan Ciwaru, longsor juga menghantam dua rumah warga. Tembok dapur rumah milik Dedi jebol akibat tebing kebun milik tetangganya ambruk. Halaman rumah milik Azis Supatman juga tertimbun tanah.
"Longsor di Ciwaru dipicu hujan lebat pada 5 Mei lalu. BPBD segera menurunkan tim ke lokasi dan mendistribusikan logistik darurat,”jelasnya.
Tak kalah mengkhawatirkan, longsor juga terjadi di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciniru. TPT Sungai Cigolo sepanjang 50 meter dan bronjong sepanjang 30 meter longsor terseret aliran air. Satu rumah warga atas nama Ahmad Tamsur kini terancam terbawa longsor jika hujan susulan kembali terjadi.
"Penanganan darurat terus dilakukan, termasuk edukasi kepada warga agar tetap waspada di musim hujan ini. Kebutuhan mendesak saat ini meliputi bahan material bangunan dan bronjong untuk penguatan tebing," ucapnya.
BPBD Kuningan saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan unsur terkait lainnya untuk langkah-langkah lanjutan. Masyarakat juga diimbau untuk segera melaporkan potensi bencana agar dapat ditindaklanjuti lebih cepat.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait