KUNINGAN,iNEWS.ID - Upaya membangun kemandirian ekonomi desa terus diperjuangkan Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra, Hj Tina Wiryawati.
Dengan semangat pemberdayaan masyarakat dan pelestarian potensi lokal, ia menginisiasi transformasi Desa Singkup, Kecamatan Japara, Kuningan, menjadi salah satu destinasi wisata berbasis komunitas dan budaya.
Desa Singkup bukan hanya sekadar desa, melainkan sedang dipoles menjadi magnet wisata baru yang menyatukan keindahan alam, kekayaan kuliner khas, dan semangat gotong royong masyarakat. Sejak tahun 2021, Hj Tina telah aktif mendampingi pengembangan Bumi Perkemahan (Buper) Batu Lamar di desa tersebut.
Langkah ini diiringi dengan pelatihan profesional yang melibatkan akademisi dari STIEPARI Semarang, untuk memastikan pengelolaan wisata dilakukan secara berkelanjutan dan modern.
"Ekonomi desa bisa bangkit, jika kita berani memperkuat BUMDes sebagai motor penggerak. Saya dorong skema penyertaan modal 51 persen dari pemerintah desa dan 49 persen dari masyarakat. Ini seperti sistem saham, sehingga warga bisa merasa memiliki dan mendapatkan manfaat langsung,”ungkap Hj Tina Wiryawati dalam kunjungan kerjanya di Desa Singkup, Kamis (17/4).
Namun, tak hanya keindahan alam yang menjadi daya tarik. Desa Singkup juga menyimpan potensi kuliner khas yang menggoda lidah olahan kepala kambing yang dikenal dengan sebutan kokolotok.
Makanan unik ini kian populer di kalangan wisatawan dan menjadi ikon kuliner desa.
"Kokolotok ini harus dijaga keasliannya. Saya dorong desa menyediakan etalase khusus untuk kuliner ini, sekaligus mengembangkan peternakan kambing agar bahan bakunya selalu tersedia. Inilah wujud nyata pariwisata yang berdampak langsung ke ekonomi warga,”kata Tina menjelaskan.
Kepala Desa Singkup, Mas'ud menyebut jumlah kunjungan ke Buper Batu Lamar terus mengalami peningkatan signifikan.
"Sejak tahun 2023, sudah lebih dari 7.000 pengunjung datang ke sini. Kami terus membenahi fasilitas dan pelayanan agar mereka merasa nyaman dan ingin kembali,”ujarnya.
Dukungan terhadap pengembangan pariwisata juga datang dari Disporapar Kuningan. Kabid Destinasi Wisata, Ritto, mengingatkan pentingnya sinergi dan kajian mendalam agar potensi wisata Singkup bisa dikembangkan secara tepat dan berkelanjutan.
"Pariwisata itu sektor multidimensional. Harus ada kolaborasi antara pemdes, masyarakat, dan pihak terkait. Jangan sampai pengunjung datang jauh-jauh tapi pulang kecewa karena pengalaman yang ditawarkan tidak sesuai harapan,”ujarnya.
Pemerintah Desa Singkup pun menyatakan kesiapannya. Berbagai program pemberdayaan mulai digulirkan, termasuk membangkitkan kembali tradisi-tradisi lokal yang sempat hilang.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait