"Kami telah mengirimkan tim assessment ke lokasi-lokasi terdampak untuk mendata kerugian, dan memberikan bantuan yang dibutuhkan," ujarnya, Minggu (5/1).
Misalkan saja dampak angin kencang di Desa Widarasari, Kecamatan Kramatmulya, merusak lima rumah dan satu tempat usaha tanaman hias.
"Yakni Rumah Pak Deni (35) bagian depan atap genteng terbawa angin dan rumah Ibu Sariah (78) bagian atap rumah tertimpa dahan pohon. Kemudian Rumah Pak Anis (33), Pak Suteja (45), dan Ibu Kurniati (60) bagian atap asbes rusak," imbuhnya.
Selain itu, tempat usaha tanaman hias milik Maman (51) pada atap jaring dan baja ringan terlepas. Kerugian tercatat meliputi lima unit rumah rusak sedang, satu unit tempat usaha rusak ringan, dan satu papan reklame milik pemerintah desa mengalami kerusakan.
Di sisi lain, banjir dan longsor terjadi di Desa Jambar, Kecamatan Nusaherang. Hujan deras menyebabkan rumah milik Rukyati (62) terendam air setinggi 20 cm, mengakibatkan tembok penahan tanah (TPT) belakang rumah longsor.
"Selain itu, tebing pekarangan rumah milik Bapak Mustadi (45) dan Bapak Harju (60) longsor, mengancam dua rumah lainnya," katanya.
Pihaknya telah mengirimkan bantuan logistik, serta mendampingi warga membersihkan rumah dan menutup longsoran untuk mencegah longsor susulan. Adapula kejadian bangunan ambruk di Desa Cikupa, Kecamatan Darma.
"Angin kencang juga menyebabkan rumah milik Bapak Sutisna (60) ambruk pada bagian atap ruang tamu dan kamar. Kondisi bangunan yang sudah rapuh menjadi salah satu faktor utama kerusakan," jelasnya.
BPBD bersama aparat desa, TNI, dan Polri telah melakukan berbagai upaya penanganan. Yakni memperbaiki atap rumah yang rusak bersama warga, membersihkan material longsoran dan rumah yang terdampak banjir, mengamankan barang-barang warga ke tempat yang aman, serta mengirimkan bantuan logistik ke lokasi terdampak.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama selama musim hujan. Kerusakan akibat bencana alam ini akan terus kami pantau, dan koordinasi dengan pihak desa serta instansi terkait terus dilakukan untuk langkah lanjutan," tegasnya.
BPBD Kuningan juga mengingatkan warga, untuk menjaga kebersihan saluran air agar tidak tersumbat, mengurangi risiko banjir, serta memastikan kondisi bangunan tetap kokoh untuk mengurangi dampak bencana di masa mendatang.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait