Tak hanya itu, Ia melihat, jika biaya open bidding juga besar dengan kisaran di angka Rp 200 juta sampai Rp 300 jutaan. Sebab tim pengujinya harus yang bersertifikat A.
"Mendingan uangnya dipakai untuk kepentingan lain yang lebih krusial. Terlebih rencana open bidding ini membuat gaduh eselon II, memunculkan kecurigaan calon nya sudah dipersiapkan, saya mendoakan semoga Pj Bupati tidak terjebak pada situasi yang pragmatis," ujar Saw Tresna menyarankan.
"Jadi yang saya sampaikan ini adalah terkait etika, nurani dan penghargaan pada bupati dan wakil bupati yang akan terpilih nanti, siapapun itu yang menjadi pilihan rakyat. Pak Pj Bupati kan setelah ada bupati dan wakil bupati definitif akan pulang meninggalkan Kuningan, jadi jangan sampai ada kesan open bidding dipaksakan. Selanjutnya menimbulkan persepsi lain, yang pada akhirnya akan menimbulkan permasalahan atau bom waktu bagi bupati dan wakil bupati terpilih nantinya," tutupnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait