KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Pj Bupati Kuningan, Dr H Raden Iip Hidajat mengungkapkan, bahwa realisasi pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Kuningan hingga semester pertama tahun anggaran 2024 masih jauh dari target yang ditetapkan, Jumat (12/7).
Menurutnya, kondisi keuangan pemerintah daerah belum maksimal, baik dari pendapatan asli daerah maupun pendapatan transfer pusat dan provinsi.
"Dapat kami simpulkan bahwa realisasi pendapatan maupun belanja daerah Kabupaten Kuningan sampai dengan semester pertama tahun anggaran 2024 masih jauh dari target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh kondisi keuangan pemerintah daerah yang belum maksimal," ujar Dr H Raden Iip Hidajat.
Ia menambahkan bahwa kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang belum stabil, baik di daerah maupun secara nasional, turut berdampak pada kondisi keuangan pemerintah daerah.
"Kondisi ini dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan perumusan APBD, salah satunya melalui perubahan anggaran tahun 2024 yang menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah tahun berjalan," jelasnya.
Pj Bupati berharap, pada pelaksanaan realisasi APBD semester kedua tahun anggaran 2024 dan seterusnya, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat serta pemerintah dapat segera stabil dan lebih baik dari kondisi saat ini. "Sehingga seluruh visi dan misi Kabupaten Kuningan dapat terlaksana dalam setiap tahapannya," harapnya.
Laporan Realisasi APBD Semester Pertama 2024, Pj Bupati juga menyampaikan laporan realisasi APBD Kabupaten Kuningan semester pertama tahun anggaran 2024.
Berdasarkan data realisasi per 30 Juni 2024, berikut ringkasannya:
Pendapatan Daerah dengan target Rp 3,112 triliun lebih realisasinya Rp 1,262 triliun lebih atau 40,56 persen. Belanja Daerah dengan target Rp 3,214 triliun lebih realisasinya Rp 1,175 triliun lebih atau 36,58 persen.
Pembiayaan daerah yakni penerimaan pembiayaan daerah target Rp 163,887 miliar lebih realisasi Rp 95,167 miliar lebih atau 58,07 persen. Pengeluaran pembiayaan daerah direncanakan Rp 62 miliar dengan realisasi belum ada.
Berdasarkan realisasi APBD semester pertama tahun anggaran 2024, diperoleh prognosis enam bulan ke depan dengan rincian sebagai berikut. Pendapatan Daerah diperkirakan Rp1,850 triliun lebih, Belanja Daerah diperkirakan Rp 2,038 triliun lebih, dan Belanja Tidak Terduga diperkirakan Rp4,023 miliar lebih. Kemudian pembiayaan yakni penerimaan pembiayaan diperkirakan Rp 16,613 miliar lebih (terdiri dari SILPA tahun anggaran sebelumnya Rp 15,340 miliar lebih dan sisa pinjaman daerah Rp 1,273 miliar lebih). Pengeluaran Pembiayaan diperkirakan Rp 62 miliar.
"Kami berharap pada semester kedua, realisasi pendapatan, baik PAD maupun transfer dari pemerintah pusat dan daerah, dapat mencapai target sesuai dengan yang telah direncanakan," tutupnya.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait