Jembatan Penghubung Tiga Desa di Ciniru Terancam Ambruk
"Untuk sementara, baik kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas. Jembatan ini merupakan jalur vital warga dari Cijemit menuju Gunungmanik dan Pinara,”ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana pada Selasa (11/11).
Menurutnya, meski tidak ada korban jiwa, namun kondisi jembatan saat ini sangat mengkhawatirkan. Tim dari BPBD Kuningan bersama aparat desa, kecamatan, TNI, Polri, dan BBWS telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk menilai tingkat kerusakan.
"Hujan intensitas sedang hingga lebat yang berlangsung sejak pukul 14.30 hingga 20.00 WIB, membuat debit air Sungai Cipedak meningkat drastis. Erosi di dasar sungai menggerus pondasi jembatan hingga menimbulkan retakan. Kami segera menurunkan tim assessment untuk melakukan kaji cepat di lapangan,”jelasnya.
Sebagai langkah darurat, BPBD bersama warga dan aparat setempat telah menutup akses jembatan menggunakan rambu-rambu bambu agar tidak dilalui masyarakat.
"Kami imbau warga agar berhati-hati dan tidak memaksakan diri melintas. Retakan di bagian bawah jembatan berpotensi meluas jika kembali diguyur hujan deras,”tegasnya.
Dia menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas teknis dan BBWS untuk melakukan kajian teknis serta menentukan langkah penanganan permanen, mengingat jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses penghubung bagi tiga desa di Ciniru.
"Cuaca di lokasi saat ini berawan, namun potensi hujan susulan tetap ada. Kami siaga dan akan terus memantau perkembangan di lapangan. Keselamatan warga adalah prioritas utama,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto