Direktur PDAU Dikabarkan Mundur, DPRD Minta Tak Lari dari Tanggung Jawab
             
            
             
                                                        "Kalau menurut saya, Bu Heni tidak perlu mundur. Tapi harus bisa menertibkan! Seorang direktur itu harus tangguh menghadapi persoalan, bukan meninggalkannya,”tegas Rana saat ditemui di Gedung DPRD Kuningan, Senin (3/11).
Ia mengingatkan, Heni Susilawati diangkat melalui mekanisme fit and proper test atas kemauan sendiri dan bukan karena paksaan. Karena itu, ia seharusnya sudah memahami kondisi internal perusahaan sejak awal.
"Begitu sudah tahu peta dan keadaan di dalamnya, ya harus berani dan tangguh menyelesaikan. Jangan mundur di tengah jalan,”ujarnya.
                                                        Menurutnya, persoalan yang dihadapi PDAU bersifat klasik dan struktural. Ia menilai, tanpa langkah terobosan, BUMD ini akan terus berada dalam lingkaran persoalan yang sama.
"Masalahnya itu-itu saja yakni tidak ada modal, tidak punya jenis kegiatan yang pasti, sementara karyawan tetap harus dibiayai. Kalau usahanya tidak berkembang, bagaimana mau bertahan,”ungkapnya.
Ia menilai, PDAU terlalu bergantung pada unit usaha lama tanpa ada inovasi baru yang produktif.
                                                        "Siapapun yang jadi direktur, kalau jenis usahanya tidak ditambah dan dikembangkan, ya sumber anggarannya dari situ-situ saja. Tidak akan cukup untuk operasional, apalagi untung,”terangnya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa Komisi II DPRD Kuningan sudah berulang kali memberikan catatan kepada Pemda, agar PDAU diberi pendampingan serius serta dibuatkan rencana kerja yang lebih strategis.
Namun, ia menilai persoalan utama bukan terletak pada konsep, melainkan minimnya keberanian eksekusi di tubuh manajemen PDAU itu sendiri.
                                                        "Konsep sehebat apapun tidak ada artinya kalau tidak berani dijalankan. Harus ada keberanian untuk menghadapi seluruh komponen dan menuntaskan masalah,”tandasnya.
Sebagai langkah konkret, ia mendorong Pemda dan manajemen PDAU duduk bersama mencari jenis usaha baru yang lebih produktif dan berkelanjutan. Salah satu peluang besar, kata dia, adalah pemanfaatan aset Pemda berupa lahan tidak produktif yang tersebar di berbagai titik wilayah Kuningan.
"Berapa banyak tanah milik Pemda yang tidak produktif? Ayo dihitung berapa hektar. Kalau itu dikelola PDAU jadi lahan pertanian atau agribisnis terintegrasi dari hulu ke hilir, hasilnya bisa besar,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto