Fiskal Terjepit, Pemda Pangkas Belanja Seremonial dan Fokus Program Prioritas

KUNINGAN,iNEWS.ID–Pemda Kuningan tengah menghadapi tekanan fiskal yang cukup berat pada tahun anggaran 2026. Keterbatasan ruang fiskal akibat ketidakseimbangan antara pendapatan dan kebutuhan belanja, membuat pemda harus mengambil langkah tegas yakni berhemat dan memusatkan anggaran pada program prioritas yang benar-benar menyentuh kepentingan rakyat.
Bupati Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar secara terbuka mengakui bahwa kondisi keuangan daerah saat ini tidak berada dalam situasi ideal. Dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kuningan, Rabu (15/10), ia menegaskan pentingnya langkah efisiensi dan pengetatan anggaran di seluruh perangkat daerah.
"Situasi fiskal kita sedang tidak sehat. Begitu banyak kewajiban yang harus dipenuhi, sementara ruang fiskal untuk bergerak kian sempit. Karena itu, kita tidak dalam posisi berangan-angan, melainkan dalam keharusan untuk berhemat dan memprioritaskan,”ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Dian juga memaparkan jawaban pemerintah daerah atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD terkait Rancangan APBD 2026. Ia menegaskan, penyusunan anggaran tahun depan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian fiskal, untuk mencegah terulangnya masalah keterlambatan pembayaran maupun gagal bayar yang sempat membayangi keuangan daerah beberapa tahun terakhir.
"RAPBD 2026 ini adalah cerminan kesadaran kolektif kita untuk menjaga keberlanjutan fiskal. Kami meneguhkan komitmen agar tidak terjadi lagi keterlambatan kewajiban, dengan menata perencanaan anggaran secara lebih hati-hati, realistis, dan berbasis data,”jelasnya.
Editor : Andri Yanto