Warga Awirarangan Kecewa Pernyataan Anggota DPRD soal Usulan Nama Jalan

KUNINGAN,iNEWS.ID–Pernyataan Anggota DPRD Kuningan dari Dapil I, H Uus Yusuf yang akrab disapa Bebeb Jius, menuai kekecewaan dari berbagai kalangan masyarakat Kelurahan Awirarangan.
Sebab dinilai mengabaikan hasil musyawarah mufakat warga yang telah menetapkan nama jalan baru Awirarangan–Windusengkahan sebagai Jalan Rurah Iyang Karyani, tokoh veteran pejuang kemerdekaan sekaligus tokoh lokal yang dihormati masyarakat setempat.
Kekecewaan warga mencuat setelah Bebeb Jius justru mengajukan nama lain untuk jalan tersebut ke pemerintah daerah, di luar aspirasi dan keputusan bersama yang sebelumnya telah disepakati melalui musyawarah resmi warga Awirarangan.
Musyawarah yang dimaksud digelar pada Jumat, 11 Oktober 2024, bertempat di Gedung Kelurahan Awirarangan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat, LPM, MUI, para RT/RW, Karang Taruna IPMA, hingga sesepuh Cimande.
Bebeb Jius sendiri dikabarkan turut hadir dalam musyawarah tersebut, bahkan menyatakan komitmennya untuk mengawal hasil musyawarah hingga ke tingkat kabupaten. Dalam forum tersebut, muncul sejumlah nama tokoh yang diusulkan menjadi nama jalan.
Beberapa di antaranya Eyang Weri, Rurah Iyang Karyani, Abah Kerta Wiguna, Abah Arif, Abah Husen, dan H Aang Hamid Suganda (Mantan Bupati Kuningan). Setelah diskusi yang panjang dan penuh pertimbangan, peserta musyawarah secara mufakat menyepakati nama Rurah Iyang Karyani, tokoh veteran dan mantan Rurah yang dikenal memiliki jasa besar dalam perjuangan serta pembangunan sosial kemasyarakatan di Awirarangan.
Keputusan tersebut telah dituangkan dalam surat resmi yang ditandatangani oleh unsur lembaga Kelurahan Awirarangan, RT/RW, tokoh masyarakat, dan pemuda. Bahkan, nama jalan Rurah Iyang Karyani sudah masuk ke dalam sistem Pemerintah Kabupaten Kuningan, ditetapkan titik koordinatnya oleh tim dari Kecamatan, dan tinggal menunggu peluncuran resmi oleh Bupati Kuningan.
Namun, harapan warga itu justru dikhianati oleh langkah Bebeb Jius yang secara sepihak mengajukan usulan nama lain ke pemerintahan daerah. Langkah ini memicu kemarahan dan rasa kecewa dari para tokoh masyarakat dan pemuda Awirarangan yang merasa dilecehkan oleh wakil rakyat yang seharusnya menjadi penyambung aspirasi mereka.
"Kami selaku generasi muda hanya ingin menghormati keputusan musyawarah warga. Bebeb Jius hadir dalam forum itu, mendengar langsung dan menyepakatinya. Tapi justru dia sendiri yang kemudian mengkhianatinya, ini jelas mengecewakan dan mencederai kepercayaan masyarakat,”tegas Ketua Karang Taruna IPMA Awirarangan, Andriyanto, Sabtu (31/5).
Hal senada disampaikan Enda S Wijaya dari MPKT IPMA. Ia menekankan bahwa pemberian nama jalan Rurah Iyang Karyani bukan hanya bentuk penghormatan terhadap jasa tokoh lokal, melainkan juga pendidikan karakter untuk generasi muda.
"Ini soal identitas dan penghargaan pada sejarah lokal. Bukan hanya formalitas. Kalau nama yang sudah disepakati bersama malah diabaikan, lalu untuk apa musyawarah digelar?”ujarnya.
Masyarakat Awirarangan pun kini mendesak agar Bupati Kuningan tetap konsisten terhadap hasil musyawarah warga, dan segera meresmikan nama jalan Rurah Iyang Karyani sesuai dengan prosedur dan aspirasi masyarakat. Mereka juga berharap agar anggota dewan seperti Bebeb Jius, lebih bijak dan konsekuen dengan komitmen politiknya kepada rakyat yang memilihnya.***
Editor : Andri Yanto