Permintaan Naik, Perajin Ketupat di Kuningan Kebanjiran Orderan Jelang Lebaran

"Setiap hari permintaan terus bertambah, jadi kami harus bekerja lebih cepat agar semua pesanan terpenuhi. Mayoritas pelanggan kami adalah pedagang dan pengusaha kuliner yang membutuhkan stok ketupat dalam jumlah besar,”ujarnya, Jumat (28/03).
Proses menganyam ketupat ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Tidak semua jenis daun kelapa bisa digunakan, dan teknik anyaman pun harus tepat agar ketupat tetap kokoh saat digunakan untuk memasak.
Keahlian ini telah diwariskan turun-temurun khususnya di Winduhaji, menjadikan desa ini sebagai salah satu sentra produksi ketupat yang terkenal hingga luar daerah.
Meskipun permintaan melonjak, keuntungan yang didapat para pengrajin masih tergolong kecil. Eli dan rekan-rekannya hanya mendapatkan upah sebesar Rp2.500 untuk setiap 100 ketupat yang mereka buat.
Meski begitu, mereka tetap menjalankan usaha ini dengan penuh dedikasi, terutama saat momen Lebaran yang selalu membawa berkah tersendiri bagi mereka.***
Editor : Andri Yanto