Bupati Evaluasi Ketat Pelayanan Puskesmas: Jika Terus Bermasalah, Itu Terlalu!

Bupati Dian menekankan bahwa pelayanan kesehatan tidak hanya sebatas tindakan medis, tetapi juga melibatkan aspek psikologis dan emosional pasien.
"Mengobati itu bukan hanya soal fisik, tapi juga batin. Ketika tenaga medis melayani dengan empati, hormat, dan respek terhadap pasien, maka kesembuhan bisa lebih cepat terjadi. Sebaliknya, jika pelayanan tidak ramah, tidak berempati, maka hasilnya tidak akan maksimal," ujar Bupati, Selasa (18/3).
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi tenaga medis, dengan memperluas wawasan mereka terkait perkembangan dunia kesehatan. Hal ini akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Tak hanya sekadar mengingatkan, Bupati juga menginstruksikan Dinas Kesehatan Kuningan untuk melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja Puskesmas. Ia bahkan mengusulkan sistem penghargaan dan peringatan bagi Puskesmas dengan kinerja terbaik dan terburuk setiap bulan.
"Kita bisa memberikan reward bagi tiga Puskesmas terbaik setiap bulan, dan mengumumkan tiga yang terburuk agar mereka termotivasi untuk memperbaiki kinerja," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyinggung sejumlah keluhan masyarakat seperti kurangnya keramahan petugas, keterbatasan obat, hingga ambulans yang tidak beroperasi optimal. Sejumlah masalah ini tidak boleh terus dibiarkan dan harus segera diperbaiki.
Bupati menekankan, bahwa prinsip utama dalam pelayanan publik adalah kepercayaan. Ia menegaskan komitmennya untuk terus memastikan, adanya perubahan nyata dalam pelayanan kesehatan di Kuningan baik dari segi kualitas layanan, infrastruktur, hingga sistem administrasi.
"Kita sudah berkomitmen sebagai abdi masyarakat dan negara untuk memberikan pelayanan terbaik. Saya akan terus memastikan ada perubahan yang nyata. Jika ada layanan yang terus berulang-ulang bermasalah, itu terlalu! Dan tentu akan ada sanksinya," tandasnya dengan tegas.
Dengan pernyataan tersebut, Bupati Kuningan mengirimkan sinyal kuat bahwa pembenahan sektor kesehatan bukan sekadar janji, tetapi akan diikuti dengan langkah konkret.***
Editor : Andri Yanto