Polres Kuningan Autopsi Korban Tewas di Area Pemakaman, Kuburan Dibongkar Lagi

KUNINGAN,iNEWS.ID–Makam remaja yang ditemukan meninggal secara misterius di area pemakaman Cirendang, akhirnya dibongkar oleh tim penyidik Polres Kuningan untuk kepentingan autopsi.
Pembongkaran dilakukan setelah pihak keluarga mencabut surat penolakan autopsi, lantaran mulai menyadari adanya kejanggalan dalam kematian anak mereka.
Proses pembongkaran makam dilakukan dengan melibatkan warga setempat, dan berlangsung di bawah rintik hujan. Suasana haru menyelimuti lokasi saat keluarga dan warga sekitar menyaksikan jenazah Hilman diangkat dari liang lahat.
Setelah hampir dua jam, jenazah akhirnya dimasukkan ke dalam kantong mayat dan dibawa menggunakan ambulans Dokkes Polres Kuningan menuju RS Bhayangkara Losarang, Indramayu, untuk diautopsi.
Lurah Cirendang, Kuswara, menjelaskan bahwa orang tua korban awalnya menolak otopsi dengan alasan kematian anaknya sudah merupakan takdir. Namun, setelah berdiskusi dengan pihak kepolisian di kantor kelurahan, mereka akhirnya mengizinkan autopsi dilakukan demi mengungkap kebenaran di balik kematian putra mereka.
"Saat ditemukan, kondisi jenazah tidak wajar. Ada luka lebam di bagian wajah hingga dada, seolah akibat pukulan atau hantaman benda tumpul. Dari mulutnya juga keluar darah. Padahal sebelumnya, anak tersebut dalam keadaan sehat," ungkap Kuswara.
Meski terdapat kejanggalan, keluarga korban awalnya tidak melaporkan kematian Hilman ke pihak berwajib dan langsung menguburkannya. Namun, setelah video penemuan mayatnya beredar luas di media sosial, polisi bergerak cepat dan mulai melakukan penyelidikan.
Sementara itu, Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian masih belum memberikan banyak keterangan terkait kasus ini.
"Masih dalam tahap penyelidikan. Besok saja ya," ujar Willy singkat saat dikonfirmasi di Mapolres Kuningan, Jumat (7/3).
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus mengusut dugaan penyebab kematian Hilman yang dinilai janggal. Hasil autopsi nantinya diharapkan bisa mengungkap misteri di balik kematian tragis remaja tersebut.***
Editor : Andri Yanto