"Jadi kami mendapat laporan bahwa ada kepulan asap dari rumah Ibu Sawit (96) yang dihuni bersama anaknya Pak Kode (56). Tim kami segera bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan," ujarnya, Kamis (19/12).
Menurut keterangan saksi, api pertama kali terlihat di bagian atap rumah. Kepanikan melanda warga yang langsung mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, khawatir api merembet ke rumah lainnya.
Setelah dilakukan penyelidikan, penyebab kebakaran diketahui akibat korsleting listrik. "Dari total luas bangunan rumah 9x6 meter, sekitar 15 meter persegi hangus terbakar. Api diduga berasal dari arus pendek listrik di bagian langit-langit rumah," katanya.
Kerugian material akibat kebakaran ini ditaksir mencapai belasan juta rupiah. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini.
Pihaknya mengimbau masyarakat, untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran. "Periksa kondisi instalasi listrik secara berkala, hindari penggunaan colokan yang berlebihan, dan gunakan peralatan listrik yang sesuai standar SNI. Kami juga mengajak pemerintah desa untuk menyediakan sarana proteksi kebakaran seperti APAR dan tandon air," katanya.
Sebagai langkah antisipasi, Ia juga meminta masyarakat segera melapor ke UPT Damkar Kuningan jika terjadi kebakaran. "Kami siap siaga 24 jam untuk melayani laporan warga demi mencegah kerugian lebih besar," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto