"Sebenarnya, saya justru sering mendengar keluhan dari sopir angkot tentang anak-anak yang terlalu bebas menggunakan kendaraan sendiri. Seharusnya, angkot tetap menjadi pilihan utama transportasi bagi mereka," katanya.
Menurutnya, bahwa semua pihak akan diajak berdialog, untuk mencapai kesepakatan yang tidak merugikan salah satu pihak. "Yang penting, semuanya harus tetap bisa mencari nafkah," katanya.
Ridho juga menegaskan, bahwa ia sering berdiskusi langsung dengan sopir angkot, mengingat pengalamannya yang sering menggunakan angkutan umum dalam aktivitas sehari-harinya.
Sementara Koordinator Relawan Sopir Angkot, Dadi mengaku, deklarasi ini merupakan wujud dukungan para sopir angkot maupun sopir angdes. Semoga adanya dukungan ini, mampu menambah kekuatan politik dalam kemenangan Paslon Ridhokan.
"Ya mudah-mudahan ke depan, kalau Pak Ridho sudah menjabat bisa memperhatikan kami semua selaku sopir angkot maupun angdes. Pak Ridho ini merakyat, bahkan suka naik angkot saat sedang berkegiatan," katanya.
Pihaknya berharap, agar Paslon Ridhokan bisa memperjuangkan aspirasi para sopir angkot dan angdes. Misalkan saja soal pendapatan yang menurun karena banyak anak-anak sekolah memakai motor, sehingga penumpang menjadi sepi.
"Semoga nanti ada kebijakan yang bisa memperjuangkan kami sebagai sopir angkot," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto