Ia berharap, melalui perayaan ini, tali persaudaraan di antara warga semakin erat dan kebersamaan semakin kuat. "Melalui seni dan budaya lokal, kita dapat memperkuat nilai-nilai warisan yang sudah ada di tengah perubahan zaman," jelasnya.
Desa Cisantana, yang terletak di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, memang terkenal akan kekayaan tradisi dan budayanya. Meskipun sebagian besar masyarakatnya mengandalkan pertanian, mereka tetap berpegang teguh pada kearifan lokal dan adat istiadat yang turun-temurun.
Sebagai bentuk nyata dari keberagaman yang harmonis, Desa Cisantana mengadakan doa lintas agama yang dipimpin oleh para tokoh agama dari berbagai kepercayaan, termasuk Islam, Kristen, dan Katolik. "Inilah bukti bahwa toleransi dan kerjasama antar masyarakat masih sangat kuat di desa kami," ungkapnya.
Staf Ahli Bupati Kuningan Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, H Dadi Hariadi, yang mewakili Pj Bupati Kuningan, turut mengapresiasi perayaan ini. "Acara ini adalah simbol bahwa meski berbeda, kita bisa bersatu. Kerjasama inilah yang harus kita jaga untuk kesejahteraan bersama," ujarnya.
Perayaan Milangkala ke-44 ini tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya warga, tetapi juga momen refleksi akan pentingnya harmonisasi dalam keberagaman. Menjelang Pilkada 2024, Desa Cisantana memperlihatkan bahwa persatuan adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan bersama, terlepas dari berbagai perbedaan yang ada.***
Editor : Andri Yanto