Dia menjelaskan, kebakaran lahan pertama terjadi di Desa Pagundan yang dilaporkan warga setempat. Api terlihat mulai membakar lahan yang berada dekat dengan bangunan.
"Lahan tersebut merupakan milik seorang pengusaha bawang. Awalnya warga berusaha memadamkan api, namun karena di atas lahan terdapat kabel listrik, akhirnya menghubungi UPT Damkar untuk meminta bantuan,”terangnya.
Petugas Damkar berhasil memadamkan api dalam waktu 15 menit. Dugaan sementara, kebakaran ini disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan.
Insiden kebakaran lain terjadi di Desa Ancaran. Yakni sebuah gudang penyimpanan buah milik KUD Harapan Tani Ancaran terbakar.
"Menurut keterangan penyewa gudang, api berasal dari pembakaran barang-barang bekas yang tidak terpakai di dekat gudang. Saat sedang membereskan buah, api tiba-tiba merembet ke dalam gudang melalui celah di bawah bangunan," ungkapnya.
Api dengan cepat melahap bagian dalam gudang sebelum, akhirnya berhasil dipadamkan dengan bantuan APAR oleh tetangga sekitar dan petugas Damkar. Proses pemadaman berlangsung selama 25 menit, dan kebakaran ini menghanguskan bangunan seluas 60 meter persegi.
"Kebakaran lahan lainnya terjadi di Kelurahan Kuningan, dengan luas lahan terbakar mencapai 700 meter persegi. Kebakaran ini dilaporkan oleh seorang saksi yang kebetulan melintas di Jalan Raya Citangtu," ungkapnya.
Menurutnya, api terlihat sudah mendekati jalan raya. Sehingga warga segera melaporkan kejadian ini ke Damkar Kuningan.
"Petugas Damkar berhasil memadamkan api dalam waktu 60 menit menggunakan 3.500 liter air bertekanan tinggi. Dugaan awal bahwa kebakaran ini dipicu oleh pembakaran sampah yang tidak terkendali," katanya.
Pihaknya juga menerima laporan soal kebakaran lahan di daerah Mandirancan. Upaya penanganan juga dilakukan demi mencegah merembetnya api lebih meluas.
"Kami akan meningkatkan pengawasan terhadap potensi kebakaran lahan di wilayah Kuningan, terutama di tengah musim kemarau yang rawan. Kami juga mendorong pihak berwajib untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, guna menemukan pelaku pembakaran lahan yang diduga disengaja," tegasnya.
Selain itu, Damkar Kuningan juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran lahan dan pentingnya menjaga lingkungan dari potensi api. "Kebakaran lahan, selain membahayakan keselamatan, juga mengganggu aktivitas warga dan pengguna jalan akibat asap dan debu yang ditimbulkan," tutupnya.***
Editor : Andri Yanto