KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Permasalahan sampah plastik telah menjadi isu krusial dan genting, terutama di kawasan Sungai Cisanggarung di Kabupaten Kuningan, Jabar. Peningkatan volume sampah plastik di sungai tersebut mengancam kelestarian ekosistem biota dan kualitas lingkungan sekitar.
Menyadari urgensi permasalahan ini, pemerintah desa setempat bersama komunitas dan organisasi masyarakat menggelar aksi Sapu Bersih Sampah Sungai Cisanggarung, Sabtu (24/8).
Gerakan ini diikuti berbagai komunitas dan organisasi di antaranya PC GP Ansor Kuningan, Yayasan Lengkang Wijaya, Thowaf Nahdliyin, MWC NU Luragung, PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Luragung, Komunitas Jaga Kali Cirebon, serta masyarakat Desa Dukuhmaja.
Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga menekankan pentingnya peran aktif semua pihak dalam mengatasi masalah sampah, khususnya sampah plastik.
Kepala Desa Dukuhmaja, Rasidin menyambut baik inisiatif ini, dan menyampaikan apresiasinya terhadap berbagai komunitas yang telah berpartisipasi.
"Kami sangat menghargai kepedulian yang ditunjukkan oleh berbagai komunitas, terutama Yayasan Lengkang Wijaya yang telah mendukung acara ini. Kami berharap gerakan Sapu Bersih Sampah Sungai Cisanggarung, dapat memotivasi warga kami dan masyarakat pada umumnya untuk tidak membuang sampah sembarangan," ujarnya.
Ketua GP Ansor Kuningan, Aras menekankan pentingnya tanggung jawab individu dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Setiap individu seharusnya memiliki kewajiban untuk melindungi lingkungannya, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Semakin banyak sampah di sungai, semakin besar kerusakan yang terjadi pada lingkungan dan biota sungai," jelasnya.
Hal senada disampaikan Ketua PAC Pemuda Pancasila Luragung, Ewo. Ia menekankan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, sebagai upaya sederhana namun efektif dalam menjaga kelestarian sungai.
Sementara Koordinator Komunitas Thowaf Nahdliyin, Cak Imin menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian komunitas terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan.
"Gerakan peduli lingkungan ini adalah bukti nyata kepedulian kami terhadap negeri," ujarnya.
Prof Selamat Hidayat, Koordinator Jaga Kali menambahkan, bahwa sampah jika dikelola dengan baik, sebenarnya memiliki nilai ekonomis yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sampah apapun dapat dimanfaatkan, misalnya sampah organik bisa diolah menjadi pupuk atau kerajinan lainnya. Ini tergantung pada bagaimana cara kita mengelolanya," jelasnya.
Kegiatan bersih-bersih sungai ini diawali dengan menyusuri Sungai Cisanggarung sepanjang tiga jam, mengumpulkan sampah yang berserakan di sepanjang sungai hingga berakhir di bendungan perbatasan Desa Benda.
Para peserta berharap, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat semakin sadar untuk tidak membuang sampah di sungai secara sembarangan. Sungai Cisanggarung, yang memiliki potensi besar bagi ekosistem biota dan kehidupan masyarakat sekitar, harus tetap dijaga kebersihannya.
Bahkan jika kebersihan sungai ini terus terjaga, Sungai Cisanggarung memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata dan tempat rekreasi bagi warga sekitar.***
Editor : Andri Yanto