Dirinya juga menanggapi pernyataan Menteri Pendidikan Nasional, Nadiem Makarim, yang tidak mewajibkan semua siswa mengikuti ekstrakurikuler Pramuka. Menurutnya, kepramukaan telah lama menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah dan merupakan wadah penting dalam membentuk karakter bangsa.
"Pramuka tidak boleh malu-malu berbicara bahwa kami berjiwa Pancasila. Banyak yang mempertanyakan nilai luhur Pancasila secara terang-terangan, maka kita pun harus tegas dalam menjaganya," tegas Rana.
Peringatan HUT Pramuka kali ini juga menandai dimulainya Jambore Ranting di setiap Kwartir Kecamatan. Sejumlah perwakilan Gugus Depan menampilkan berbagai atraksi keterampilan, seni, budaya, baris-berbaris, dan tarian kontemporer, menunjukkan bahwa Pramuka tidak hanya kuat dalam moralitas, tetapi juga kreatif dan berbudaya.
Rana Suparman menutup sambutannya dengan menegaskan, bahwa berbaju Pramuka berarti telah mendeklarasikan diri sebagai pembela Pancasila dan NKRI.
"Pramuka adalah simbol dari semangat kebangsaan yang tidak boleh padam. Mari kita jaga nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita," pungkasnya.(*)
Editor : Andri Yanto