get app
inews
Aa Text
Read Next : Bangunan Rumah Warga Ambruk, BPBD Kuningan Lakukan Tanggap Darurat

Cegah Gagal Panen, Dinas Pertanian Bantu Petani Kuningan Berantas Hama Padi

Jum'at, 26 April 2024 | 20:10 WIB
header img
Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jabar, menggelar gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan hama tanaman padi. (Foto: Andri)

Sementara Kepala Diskatan Kuningan, Dr Wahyu Hidayah menambahkan, bahwa Gerdal OPT jadi prioritas dalam meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan. Tujuan kegiatan tersebut untuk mengendalikan populasi OPT, yang dapat mengganggu produktivitas pertanian di Kuningan.

"Melalui Gerdal OPT, kami berupaya membasmi hama wereng coklat dan hama penyakit lainnya untuk mengamankan produksi padi di Kuningan. Kami optimis dengan penerapan teknologi yang berpedoman pada prinsip Pengendalian Hama Terpadu, hasil yang diharapkan dapat tercapai," harapnya. 

Melalui Gerakan Pengendalian OPT ini, lanjutnya, semoga produksi padi di Kuningan dapat meningkat. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.

"Berdasarkan hasil rekapitulasi laporan POPT periode 1-15 April 2024 di Kuningan menunjukkan, bahwa luas areal pertanaman padi 20.867 Ha. Dengan varietas antara lain IR 64, Way APO Buru, Inpari, Mekongga, Ciherang, Hibrida Mapan-05. Dimana keadaan umur tanaman bervariasi mulai umur 1 hari setelah tanam sampai dengan panen, dominan umur 20-100 HST," bebernya. 

Dia merinci, untuk serangan OPT tanaman padi utama yang ditemukan antara lain penggerek batang padi dengan luas tambah serangan (LTS) 3 Ha kategori ringan, luas keadaan serangan 25 Ha kategori ringan, terdapat luas terancam/waspada 204 Ha, dan luas pengendalian 31 Ha. Kemudian tikus dengan luas sisa serangan 4 Ha, hawar daun bakteri dengan LTS 11 Ha, sedangkan luas keadaan serangannya 34 Ha kategori ringan, luas terancam 153 Ha dan luas pengendalian 4 Ha. Lalu Blas dengan LTS 4 Ha kategori ringan, luas keadaan serangan 36 Ha kategori ringan, terdapat luas terancam 327 Ha, dan luas pengendalian 32 Ha.

"Selanjutnya wereng coklat LTS 1 Ha, sedangkan luas keadaan serangan 1 Ha kategori ringan, luas terancam 44 Ha dan luas pengendalian 1 Ha. Yang selanjutnya tungro dengan luas keadaan serangan 5 Ha kategori ringan, luas terancam 35 Ha, dan luas pengendalian 6 Ha," ungkapnya. 

Dirinya optimis, Gerdal OPT yang dilakukan Diskatan dalam upaya membasmi hama wereng coklat dan hama penyakit lainnya, untuk pengamanan produksi padi di Kuningan dapat terwujud.

"Kita berupaya semaksimal mungkin, dan tentunya Gerdal ini kita lakukan dengan menerapkan teknologi yang berpedoman pada prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Yaitu budidaya tanaman sehat, pelestarian dan pendayagunaan musuh alami, pengamatan mingguan dan petani berkemampuan melaksanakan serta ahli PHT," jelasnya

Pihaknya mengimbau kepada para petani untuk terus berupaya melakukan Gerdal OPT. Tanpa Gerdal OPT yang efektif, salah satu dampaknya akan merugikan secara ekonomi.

"Yakni di antaranya penurunan produktivitas tanaman atau bahkan sampai Fuso (Gagal Panen) yang merupakan kerugian finansial," tutupnya.(*) 

Editor : Andri Yanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut