Istri Eks Bupati Kuningan Amankan Satu Kursi DPRD Provinsi dari Dapil Jabar 13

Baca Juga

BesTina Nyakola, Pelatihan Make up Artist untuk Perempuan di Ciamis

“Sebetulnya kami berharap bisa ada perwakilan partai untuk Dapil Jabar 13 itu sebanyak dua sampai tiga kursi. Tapi dalam perjalanan pemilu, politik itu dinamis, dan hanya bisa mewakili satu kursi saja,” kata Caleg DPRD Jabar dari PDI Perjuangan, Hj Ika Siti Rahmatika usai terpilih dengan perolehan suara tertinggi.

Menurutnya, keterlibatan langsung sebagai caleg partai memang menjadi pengalaman baru di dunia politik. Apalagi di Pileg 2024, suasana politiknya diakui sangat dinamis dan penuh dengan lika liku.

“Kalau saya melihat, situasi politiknya untuk tahun ini berbeda dengan tahun-tahun ke belakang. Dinamika politiknya itu cukup kencang, tapi saya bersyukur bisa melalui itu semua ya,” ungkapnya.

Baca Juga

Anggota Komisi I DPRD Jabar Soroti Polemik Sirekap KPU RI

Sebagai istri dari Ketua DPC PDIP Kuningan, Ika sudah terbiasa untuk berkegiatan politik bertemu dan menyapa masyarakat. Sehingga hasil pileg sendiri terbilang baik, karena berhasil mengantongi 73 ribu suara lebih.

“Kalau total suara pribadi itu 73 ribu suara, kalau akumulasi dengan partai mencapai 300 ribu lebih,” tukasnya.

Raihan perolehan suara sendiri, Ia mengaku, paling tinggi didapatkan dari Kuningan dan Ciamis. Sedangkan untuk Pangandaran dan Banjar terbilang perolehan suara relatif kecil.

Baca Juga

Gerindra Amankan 1 Kursi DPRD Provinsi Dapil Jabar 13, Tertinggi Caleg Tina Wiryawati

“Kalau Kuningan itu bisa di angka 50 ribu suara lebih. Kemudian Ciamis itu sebanyak 17 ribuan suara, serta Pangandaran sama Banjar suaranya ada sedikit ya,” imbuhnya.

Ika yang pernah menduduki Ketua TP PKK Kuningan, ternyata warga terasa lebih dekat dan mau curhat saat menjadi seorang caleg. Banyak hal yang disampaikan warga saat mencurahkan aspirasinya, ketika masa kampanye di pemilu kemarin.

“Semoga ke depan bisa bekerja maksimal, saya ingin berbuat untuk kebaikan masyarakat. Saya datang sebagai anggota dewan, bukan saja hanya duduk manis datang ke kantor saja ya, tapi bekerja di lapangan untuk masyarakat,” tutupnya.(*) 

Editor : Andri Yanto