“Iya kejadian longsor kemarin yang terdampak itu kami di Desa Cipakem dan Giriwaringi. Jadi ada akses jalan terdampak longsor di 2 titik, pertama di jalan penghubung Mekarsari-Cipakem itu tertimbun longsor dengan kondisi rusak parah,” kata Diding yang juga eks Kepala Desa Cipakem saat ditemui awak media, Jumat (8/3).
Titik longsor kedua, lanjutnya, lokasinya berada di Desa Cipakem. Bahkan kondisi badan jalan terseret material longsoran tanah dan nyaris terputus, sehingga terancam terisolir.
“Memang akses jalan itu nyaris putus ya, kendaraan tidak bisa melintas karena tertutup longsor. Jadi selama dua hari kemarin itu warga desa terisolir, putus sinyal, putus listrik, dan putus transportasi,” bebernya.
Dia mengaku, jika aliran listrik kini sudah kembali normal. Termasuk alat berat yang sudah diturunkan ke lokasi kejadian untuk penanganan longsor.
“Tadi malam itu listrik sudah mulai menyala, sinyal juga sudah ada. Tapi jalan sementara baru bisa dilalui kendaraan motor, alat berat juga sudah didatangkan ada 2 kendaraan untuk menangani longsor di Mekarsari, Cipakem, dan Giriwaringin,” ungkapnya.
Dia menyebut, aliran listrik padam selama dua hari dua malam. Karena terdapat dua tiang listrik di Desa Mekarsari roboh usai terseret longsor.
“Jadi warga ya selama dua hari itu gelap gulita saat malam hari. Aktivitas juga terganggu, anak-anak tidak bisa bersekolah karena kondisi jalan tertutup longsor, ya selama dua hari kemarin tidak bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah yang letaknya sejauh 7 kilometer,” terangnya.
Meski begitu, Ia menyebut, tidak ada korban jiwa akibat kejadian longsor. Namun ada satu rumah terdampak longsor dengan kondisi rusak sedang.
“Harapan warga adalah segera dilakukan penanganan, tapi memang sekarang sudah mulai berjalan untuk menangani longsor di akses jalan Mekarsari-Cipakem. Sementara titik longsor di Desa Cipakem karena badan jalan terbawa material longsoran, mungkin penangananan ini agak lama. Karena mesti ada pelebaran jalan, tapi mungkin harus mengambil area tanah milik warga jika ada pelebaran jalan,” pungkasnya.(*)
Editor : Andri Yanto