Dia menjelaskan, stok tersebut akan dialokasikan untuk penyaluran beras SPHP di pasar tradisional dan retail modern. Termasuk kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), penyaluran Bantuan Pangan, serta stabilisasi harga beras premium.
“Kami akan teruskan penyaluran bantuan pangan setelah Pemilu 2024,” imbuhnya.
Pihaknya juga berencana, menyalurkan 44 ribu ton bantuan pangan setiap bulan di tahun 2024. Yakni menjangkau 4,4 juta keluarga penerima manfaat di Jawa Barat.
“Sejak awal Januari, kami telah menggelontorkan 17 ribu ton beras SPHP ke pasar-pasar tradisional dan modern. Kami akan terus mendistribusikan beras ini untuk menahan kenaikan harga di pasaran,” ungkapnya.
Ia menyebut, bahwa pasokan ke pasar tradisional dilakukan minimal seminggu sekali. Sementara untuk retail modern disesuaikan dengan permintaan.
“Kami akan terus mengoptimalkan pasokan beras dari dalam negeri pada masa panen nanti. Panen di Jawa Barat diperkirakan akan dilakukan pada April hingga Mei, namun mundur karena dampak El Nino. Stok kami akan terus bertambah,” tutupnya.(*)
Editor : Andri Yanto